Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Meleura

21 Agustus 2019   18:21 Diperbarui: 21 Agustus 2019   18:28 98 26
Bulir-bulir bening yang dipersembahkan bebatuan
menjadi anak-anak teluk
yang rindu memeluk
ibu samudera.

Dalam perjalanan kerinduan
mereka menyapa pasir dan kerikil
gugusan rumput laut
perahu-perahu nelayan
serta angin bulan Agustus.

Mereka enggan bersolek
wajah mereka bening seperti kaca etalase
pamerkan para mungil penghuni terumbu karang.

Di sini
lautan bertemu peradaban yang masih perawan
riak bermain
di kaki tebing karang yang hanyut dalam kontemplasi
mengindra pasang dan surut
siang dan malam
dalam damai dan diam.

Di sini
langit bertemu laut
bercengkerama di bawah bulan dan matahari
seperti dua hati terpaut
tak kan pergi sebelum mengikat janji.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun