Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Lima Pemain Muda Inter Bantu Italia Ke Final Piala Eropa U-21

16 Juni 2013   13:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56 803 1
Pemain-pemain Inter berhasil menjaga ketangguhan lini belakang Italia U-21 sekaligus mengunci kemenangan La Nazionale untuk melenggang ke Final Piala Eropa U-21. Kepastian Italia ke partai puncak, setelah Fabio Borini berhasil menceploskan gol semata wayang ke gawang Belanda U-21 pada menit 77.

Selain itu, dalam laga yang digelar di HaMoshava Stadium, Israel, Sabtu (15/6) malam waktu setempat, Pelatih Italia U-21 Devis Mangia, menurunkan tiga pemain bertahan dan satu kiper milik Inter. Meski saat ini pemain-pemain tersebut sedang dipinjamkan.

Di posisi kiper, portiere muda Inter yang saat ini dipinjamkan ke Livorno, Francesco Bardi dipercaya menjadi penjaga gawang Gli Azzurri. Pada pertandingan semalam, Bardi beberapa kali menyelamatkan gawang Italia. Salah satunya yakni sepakan keras Daley Blind dengan gemilang bisa dimentahkan kiper berusia 20 tahun itu. Bola muntah yang disambar Maher masih diblok pemain belakang Italia, Luca Caldirola.

Pada posisi bek kanan, Inter menyumbangkan Giulio Donati. Pemain yang dipinjamkan ke Grosseto ini mampu meredam pergerakan sayap Belanda, Ola John. Beberapa kali Donati terlibat duel satu lawan satu dengan penyerang sayap Benfica tersebut. Tercatat, Ola John hanya mampu sekali lepas dari pengawalan Donati. Pada menit 20, Ola John bisa mengecoh Donati dan memberikan umpan tarik yang gagal dieksekusi dengan sempurna oleh Kevin Strootman. First time Strootman masih jauh melebar dari gawang Bardi.

Selain moment tersebut, praktis Donati berhasil menjalankan perannya dengan sempurna dengan tidak pernah dilewati oleh pemain yang juga masuk di timnas senior Belanda itu. Beberapa kali Donati juga mampu membantu serangan dan memberikan crossingdi muka gawang Belanda tapi gagal dimanfaatkan oleh penyerang Italia. Karena permainan Ola John yang tidak berkembang, pelatih Belanda akhirnya menggantinya dengan Memphis Depay pada menit 69.

Bergeser ke tengah, ada Matteo Bianchetti yang mampu menjadi menara kembar bersama Caldirola di pusat pertahanan Italia. Pemain bertinggi 189 cm bermain disiplin dan mampu menghalau crossing-crossing yang sering dilancarkan Belanda. Pemain yang dipinjamkan Inter ke Verona ini juga mampu menutup ruang tembak gelandang lincah Belanda, Adam Maher.

Deputi Inter lainnya di timnas Italia adalah Luca Caldirola yang menjadi kapten tim. Selain mampu menggalang pertahanan yang kokoh, pemain yang dipinjamkan ke Brescia ini juga mampu memimpin skuad muda ini dengan baik. Sama seperti Bianchetti, dengan tinggi badannya Caldirola tidak membiarkan bola-bolacrossing Belanda membahayakan gawang Italia.

Selain keempat pemain itu, sebenarnya di lini belakang, Inter juga menyumbangkan Cristiano Biraghi di posisi bek kiri. Namun, karena kondisinya yang kurang fit membuat Devis Mangia lebih menurunkan Vasco Regini yang lebih cenderung bertahan. Biraghi sendiri, pada dua pertandingan awal Italia saat melawan Inggris dan Israel  diturunkan sebagai starter yang mampu menciptakan keseimbangan di sisi kiri Italia baik saat menyerang maupun bertahan.

Sampai pertandingan semifinal itu berakhir, dalam empat pertandingan, Italia hanya kemasukan satu gol. Gol itu terjadi ketika melawan Norwegia di pertandingan ketiga fase grup yang tidak menentukan nasib Italia. Gol yang dicetak Norwegia itu sendiri juga berasal dari eksekusi titik putih Stefan Strandberg di menit 90.

Bagi Inter, tentu ini akan menjadi sebuah aset yang bisa digunakan untuk memperkuat lini belakangnya yang rapuh pada musim 2012/2013 ini. Semoga Branca mampu mengeluarkan kebijakannya agar tidak melego benteng-benteng potensial Italia tersebut. Jangan sampai kasus seperti Leonardo Bonucci kembali terulang. Yakni mendapat pendidikan di akademi Inter, tapi besar dan berjaya di tim lain. Apalagi terlintas kabar dari Corriere dello Sport yang menyebut bahwa Cagliari menginginkan Bardi dan Caldirola sebagai bagian dari transfer Radja Nainggolan ke Inter.

La Nazionale sendiri, pada partai final nanti akan kembali berhadapan dengan Spanyol. Pada pertandingan sebelumnya, Spanyol berhasil menuntaskan perlawanan Norwegia tiga gol tanpa balas. Gol tersebut masing-masing dicetak oleh Rodrigo (menit 45), Isco (menit 87), dan Alvaro Morata (menit 90).

Pertandingan final yang akan digelar di Stadion Teddi Malcha, Selasa (18/6) waktu setempat atau Rabu waktu Indonesia, selain beraroma balas dendam, juga akan membuktikan pertahanan mana yang lebih baik di antara dua tim ini. Pasalnya lini belakang Spanyol yang dikomandoi bek Barcelona, Marc Bartra, bahkan mempunyai catatan yang lebihmentereng dibanding Italia, yakni sama sekali belum kebobolan.

So, patut ditunggu Final Piala Eropa U-21 nanti. Apakah Spanyol muda mampu mengikuti jejak seniornya? Ataukah skuad mudaAzzurri yang mampu membalaskan sakit hati seniornya sekaligus membuktikan bahwa Italia adalah gudang dan embrionya pemain bertahan terbaik Eropa bahkan dunia.

sumber: interclubindo.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun