8 Desember 2009 17:01Diperbarui: 26 Juni 2015 19:012510
Mungkin sudah digariskan, Aceh menjadi daerah konflik sepanjang masa. Hal ini terlihat dari sebuah buku karangan Anthony Reid, seorang ahli sejarah Asia Tenggara yang pernah belajar di Selandia Baru dan Cambridge. Dalam buku yang diberi judul “Asal Mula Konflik Aceh” itu disebutkan bahwa Aceh sudah bergejolak dalam konflik sebelum bergabung bersama Indonesia hingga akhir abad 19, saat Aceh ditetapkan menjadi salah satu wilayah Kesatuan Republik Indonesia, pun Aceh dalam konflik.
Menurut Reid, dalam buku itu, jika pada tahun 1870-an, orang Aceh pernah menjadi korban agresi Belanda dan realpolitik Inggris, selanjutnya Aceh juga menjadi korban tak berdosa dari negara yang merangkulnya menjadi sebuah wilayah kesatuan republik. Tak cukup sampai di situ, kekaguman Reid, yang saat ini menjadi Direktur Asia Research Intitute di National of Singapore, mengatakan bahwa Aceh sebagai korban tak bersalah juga harus mengalami derita setelah diamuk gelombang tsunami.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.