Berbincang-bincang dengan Vinnie cukup asyik, terutama soal bisnis. Namanya milenial, visinya selalu berkaitan dengan teknologi. Bagaimana memanfaatkan teknologi yang sedemikian pesat menjadi sebuah peluang bisnis. Istilah kerennya: ekonomi digital.
Dasar milenial, wabah corona yang membuat banyak orang pening kepala, malah tak membuatnya mundur. Justru semakin menantang Vinnie dan timnya untuk mencari inovasi baru bisnis berbasis teknologi. Oya, saat ini Vinnie tercatat sebagai CEO Broadway Group Jakarta, perusahaan yang lahir pada 2010 dan bergerak di bidang bisnis leisure, food and beverage.
Di usianya yang baru 28 tahun, Vinnie bersama kolega milenial yang lain kini sedang merancang bagaimana menjalankan bisnis di tengah pandemi. Â Itu tadi, ekonomi digital menjadi tumpuan utama saat ini agar roda ekonomi jangan sampai lumpuh total.
Dengan memanfaatkan teknologi, geliat ekonomi digital saat ini sudah sangat terasa. Tinggal bagaimana Vinnie Cs memberikan sentuhan baru agar ekonomi digital betul-betul mampu menggerakkan kemudi ekonomi yang kini sedang macet.
Tetapi, ada tapinya nih. Semangat milenial yang digelorakan Vinnie sudah sepatutnya didukung semua pihak terutama oleh pemerintah. Jangan nanti, ketika sudah berkembang, tiba-tiba muncul pihak atau oknum yang 'usil' bahkan cenderung mencari-cari kesalahan para pengusaha muda.
Bisa dibayangkan kalau kaum milenial 'mengamuk'. Jangankan setingkat dirjen atau menteri, Orde Baru saja bisa ditumbangkan kaum muda.
Begitulah sekilas hasil bincang-bincang dengan Vinnie Kinetica Rumbayan, yang sepertinya layak dilabeli The Rising Star pengusaha milenial Indonesia.