Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Prosesi Pernikahan Ala Shinto

22 September 2013   15:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 2102 5

Entah mimpi apa, kemarin siang waktu jalan-jalan ke Atsuta Jingu, kuil Shinto terbesar Nagoya, menemui prosesi pernikahan 3 pasangan sekaligus. Yang pertama cuman kena buntutnya, yang kedua lengkap dari awal sampai akhir, yang ketiga dapatkan iring-iringannya, waktu akan menuju ke tempat pernikahan.

Nyampe rumah, buka kompasiana, ternyata teman kompasiner mbak Syasya juga lebih dulu posting tulisan tentang pernikahan juga, Silahkan tengok di Inilah Pernikahan Orang Korea.Apa lagi musim yak,…atau secara geografis mereka tetanggaan, kok ya hampir bersamaan waktunya. Pas juga rasanya supaya teman kompasianer yang lain bisa langsung bandingkan antara Korea dan Jepang .

Di Jepang, akhir-akhir ini peminat pernikahan ala Shinto ini bersaing ketat dengan ala Barat. Karena mereka tidak memasalahkan agama, pertimbangannya hanya pada kebanggaan dan mewujudkan impian saja. Memakai wedding dress, menjadi salah satu impian gadis-gadis kecil dan remaja Jepang. Iklan-iklan di TV, majalah dan yang tertempel di dinding gerbong subway, sangat memukau.

Dan bangunan-bangunan tempat penyelenggaraan pernikahan serupa gereja Katedral ada di setiap kota besar. Awalnya aku melihat terkagum-kagum, karena ada gereja yang megah, ehh,.. ternyata itu hanya berfungsi sebagai tempat pernikahan saja,

Warga Nagoya yang ingin melaksanakan pernikahan ala Shinto Kuil Atsuta ini pilihan yang paling tepat. Letaknya benar-benar berada di tengah kota Nagoya. Dengan luas 200.000 m2, Kuil Atsuta, praktis menjadi jujugan utama warga Nagoya yang ingin diberkahi. Misalnya, berkah tahun baru, berkah anak-anak usia 7,5,3, berkah tuk jodoh, berkah untuk bayi usia sebulan, dlsb. Oleh karenanya tiap tahun pengunjungnya bisa mencapai 6.500.000 orang.

Untuk prosesi pernikahan dipusatkan disisi kiri dari sayap bangunan kuil utama. Gambar berikut adalah iring-iringan temanten. Tidak begitu banyak, kira-kira hanya 30~50 orang. Iring-iringan ini dari ruang persiapan menuju ketempat prosesi, sekitar 400 meter. Seorang petinggi kuil ini dan 2 orang miko seorang remaja yang masih berusia sekitar 20 tahun, bertugas sebagai asisten, memimpin iring-iringan penganten itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun