Tim-tim besar seperti Spanyol, Inggris, Belanda dan Perancis tidak menggunakan bomber dalam pertandingan mereka. Bahkan Spanyol memainkan Cesc Fabregas yang bukanlah penyerang murni. tidak digunakannya seorang bomber dalam sebuah strategi akan membuat tim tersebut tidak akan mengandalkan crossing dan hanya mengandalkan umpan terobosan dan tendangan dari luar kotak penalti.
Tidak heran jika kita melihat keempat tim di atas sangat jarang memberikan umpan sundulan kepada penyerangnya di kotak penalti. Kalau sudah begini maka taktik yang digunakan adalah possesion football. Strategi mengumpan bola dari tengah pertahanan lawan dan menunggu waktu yang tepat untuk umpan terobosan.
Berbeda dengan para tim yang memakai bomber seperti Jerman, Polandia, Swedia dan Rusia. Ketika mereka bertanding selalu menggunakan penyerang bertipe bomber. Penyerang ini berperan menjadi tembok pengumpan dan duel di udara untuk menyundul umpan crossing. Ketika bertanding mereka sangat mengandalkan keahlian pemain sayap untuk memberi umpan.
Mana yang lebih menarik?? Tergantung dari apakah banyak gol yang tercipta atau tidak. Tetapi jika melihat matchday 1, maka tim yang memakai bomberlah yang lebih menarik. Setidaknya jika melihat gol yang dihasilkan oleh Rusia dan Kroasia yang menggunakan penyerang tipe bomber.
Lalu siapakah yang akan menang?? Prediksi saya adalah tim yang menggunakan bomber dalam strategi timnya. Karena sejarah mencatat tim juara di Piala Eropa adalah tim yang mengandalkan bomber.
- Jerman Juara Piala Eropa 1996 Mengandalkan Bomber Oliver Bierhoff(Penentu gol final)
- Perancis Juara Piala Eropa 2000 Mengandalkan Bomber David Trezeguet (Penentu gol final)
- Yunani Juara Piala Eropa 2004 Mengandalkan Bomber Angelos Charisteas (Penentu gol final)
- Spanyol Juara Piala Eropa 2008 Mengandalkan Fernando Torres (Penentu gol final)
- ....... Juara Piala Eropa 2012 Mengandalkan ......... (Penentu gol final)
