Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Mempertanyakan UP4B dan Programnya

10 November 2011   05:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:51 104 1
Berdasarkan rilis berita tempointeraktif.com, Kepala Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B), Letnan Jenderal (Purnawirawan) Bambang Darmono, menyatakan siap berdialog dengan berbagai kelompok di Papua, termasuk dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). "Kepada siapa pun kami harus berdialog, misalnya dengan teman-teman OPM, mengapa tidak," ujarnya di Istana Negara, Selasa, 8 November 2011.

Masih melalui tempointeraktif.com, UP4B punya visi khusus: "Mewujudkan masyarakat Papua dan Papua Barat yang bermartabat dan bangga menjadi bagian integral bangsa Indonesia." Dia yakin, melalui visi ini, kepercayaan masyarakat Papua dapat dikembalikan.

Sayangnya program pertama yang dilakukan UP4B, menurut saya kurang tepat. Pemerintah lebih mendahulukan percepatan pengembangan akses komunikasi. Pengembangan ini tentu saja tidak ada salahnya, karena komunikasi juga menjadi sebuah kebutuhan mendasar. Tetapi sayangnya komunikasi bukan kebutuhan dasar. Sebagian besar rakyat Papua lebih membutuhkan pengembangan pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Ketiga hal ini seharusnya jadi prioritas utama.

Anda bisa bayangkan berapa orang yang punya HP di Papua? Apakah mereka penduduk asli Papua yang terpencil? Bukankah yang sangat membutuhkan percepatan pembangunan itu adalah penduduk asli Papua yang tertinggal dalam pendidikan, kesehatan, dan transportasi?

Saya sendiri masih menanti program lengkap dan target pencapaian UP4B ini. Jangan sampai unit kerja Presiden ini tidak ada gunanya. Hanya menambah belanja negara tanpa ada hasilnya. Semoga UP4B ini mampu mengerjakan misinya sesuai dengan kebutuhan rakyat Papua yang tertinggal. Bagaimana pendapat anda?

Selamat Siang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun