Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sejarah Pertemuan

22 Februari 2021   20:59 Diperbarui: 22 Februari 2021   21:16 56 13
Gunung dan kota tak lagi berjarak dalam ingatanku
Sedekat  bantal dengan kepalaku, membawa warna hijau dan kerlipan lampu  dari puncakmu

Kau selalu diam saat percakapan kita terbentur dinding menggummamkan tak kesepakatan dan dua bola matamu menerawang ke tempat yang jauh

Waktu masih sama detiknya membangunkan  lelapku, pada pertemuan yang menjadi sejarah, aku masih tetap berdoa agar sujudku membuatmu kembali perlahan di penghujung jalan.

Cimahi,22 Februari 2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun