Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Jika "Jakarta Lockdown," Ini Dampaknya

21 Maret 2020   18:05 Diperbarui: 5 April 2020   17:32 350 3

Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Jujur, saya sementara prihatin dan marah; karena membaca usulan agar ada Jakarta Lockdown. Usulan semberono tersebut beredar  di sejumlah WA Grup plus .url dari Media terbitan Jakarta

Tapi, ketika saya menelusuri .url tersebut, tak ada berita apa pun tentang Jakarta Lockdown. Sungguh, suatu berita dan sebaran yang sangat menyesatkan.

Lockdown

Lockdown, translate asal jadinya, mengunci semua pintu; atau menutup akses ke suatu area yang luas; area yang di dalamnya ada berbagai aktivitas hidup dan kehidupan; sikon Lockdown berdampak pada semua aktivitas publik di/pada area tersebut dihentikan.

Oleh sebab itu, jika ada State, Country, City Lockdown maka menghentikan semua kegiatan publik di area terbuka sehingga tidak terjadi interaksi verbal, sosial, bahkan kontak langsung.

Tetapi, State, Country, City Lockdown hanya bisa efektif jika semua orang yang ada di/dalam area (yang Lockdown) memiliki tingkat disiplin dan kepedulian sosial yang setara. Sehingga mereka mampu mengikuti, taat, patuh pada berbagai instruksi atau petunjuk dari yang berwenang.

Dengan demikian, jika ada Jakarta Lockdown, maka yang terjadi antara lain

Krisis Ekonomi di Seluruh Indonesia

Jakarta, yang selama ini merupakan tempat pergerakan uang dan ekonomi Nasional mencapai 70%, tentu sangat beresiko bila terjadi Jakarta Lockdown. Dan, resiko terburuknya adalah krisis ekonomi di seluruh Indonesia.

Kenaikkan Harga dan Inflasi

Jakarta Lockdown berdampak pada terhentinya arus barang dan kebutuhan pokok ke Jakarta; dan itu pasti menjadikan harga kebutuhan pokok yang tersisa, menaik serta tak terkendali.

Akibatnya, Jakarta yang menyumbang 20% total inflasi Nasional, jika terjadi kelengkapan kebutuhan pokok, maka berdampak pada kenaikkan Inflasi Nasional mencapai lebih dari 4-6%.

Penduduk Jakarta akan Kelaparan

Jakarta tidak mempunyai Sentra Produksi Kebutuhan Pokok; andalan Jakarta adalah masuknya bahan pangan dari luar daerah. Maka, jika Jakarta tertutup dari luar, akan terjadi pernyerbuan ke semua penjualan bahan pokok, hingga ludes. Dan, beberapa hari kemudian, tidak ada yang menjual apa pun.

Di Jakarta, Ada Orang yang Jika Tidak Keluar Rumah, maka Tak Makan


Di Jakarta, ada teman-teman kecil yang berprofesi sebagai tukang parkir (legal dan ilegal), pemungut barang bekas, driver ojeg online dan pangkalan, sopir angkot dan sebagainya; mereka setiap hari mendapat rezeki dari mobilitas masyarakat.

Dua hal terakhir di atas, merupakan orang-orang yang menjadi korban ikutan dari Convid-19; sebut saja sebagai Korban Convid-19 Non-Kesehatan. Korban Non-Kesehatan tersebut bisa mencapai ribuan kali lipat dari yang positip dan meninggal karena Convid-19. Saya perkenalkan frasa Korban Convid-19 Non-Kesehatan untuk semua agar disosiolisasi. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun