InsyaAlloh hari Minggu tanggal 16 Mei 2010, saya akan menikah. Dulu saya selalu menganggap remeh jika ada orang yang mengeluh bahwa dia sedang mengalami sindrom pra nikah. Karena pada waktu itu saya berpikir, apa susahnya sih menikah, apalagi bagi kita yang perempuan. Cuma duduk, dan selesai. Toh, si laki-lakilah yang akan melakukan proses Ijab Qabul.
Pun saya menganggap remeh jika ada orang yang mengatakan: "hati-hati loh mb, biasanya menjelang hari H akan banyak cobaannya". Karena saya pikir jika semua sudah diplanning dengan rapi, akan ada kendala apa lagi?
Hufff, ternyata Temans, sekarang ketika mengalami hari-hari menjelang pernikahan, apa yang saya pikir remeh dahulu ada benarnya (jika tidak mau dibilang benar semuanya). H-4, jantung saya sudah berdetak gak karu2an, bawaannya selalu serba salah. Selalu khawatir akan ada yang kurang, akan ada yang tidak sempurna. Bagaimana jika begini dan bagaimana jika begitu? Bagaimana kalo begini dan bagaimana kalo begitu? Semuanya berbaur dalam pikiran dan perasaan saya. Tingkat sensitif saya mendadak naik mengalahkan kesesitifan yang biasanya datang menjelang si tamu bulanan datang.
Detik saya menulis tulisan ini, saya sedang berusaha sekuat tenaga dengan doa dan istigfar dalam hati untuk menenangkan hati dan pikiran saya. Semoga semuanya berjalan tanpa hambatan yang berarti, dan diberkahi oleh Alloh SWT pernikahan dan rumah tangga saya nantinya. Amiiiinnnn..
