Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Doa

1 April 2022   18:21 Diperbarui: 1 April 2022   18:25 124 3

Percikan-percikan suci kembali bertebaran pada dinding-dinding rahim Gereja
Aku kembali memuja kepada Tuhan dalam keheningan
Kebisuan pada bibir-bibir hitam
Menjadi pertanda, duniaku dipenuhi dosa-dosa

Dibawah langit hitam
Aku bergumam lirih dan letih
Menyanyikan doa penuh penghayatan
Hamparan-hamparan bukit tinggi menjadi saksi bisu
Bahwa aku menghempas ujud-ujud doa dalam sunyi senyap

Tuhanku
Di bawah lautan kasih-Mu
Ku tata aksara sedemikian rupa
Dalam keheningan malam atau  sebelum fajar menyingsing hadir mengusir kemerlapan
Aku bergumam bersama semesta menyanyikan doa-doa yang semakin membeku dalam kantong-kantong kerohanian.

Saat bulir-bulir kata terucapkan dari mulut-mulut pendosa
Ku cari rautan wajah-Mu dibalik rerumpunan hujan
Ku temukan engkau begitu mempesona penuh keabadian

Kepada-Mu yang tak sempat ku dekap
Ku titipkan sejuta sajak doa
Dan serpihan-serpihan kata mewakili kerinduan
Di iringi lagu-lagu rohani nan indah dan penuh romantika
Aku, pendosa yang terus bersujud menanti penuh iman di depan lilin-lilin yang kian kemerlap.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun