Resah, jengkel dan bosan, mungkin tiga kata itu sesuai untuk menggambarkan perasaan masyarakat Indonesia dalam menghadapi carut-marut bangsa ini. Hampir seluruh headline media cetak maupun elektronik berisi pemberitaan tentang konflik berkepanjangan yang melibatkan berbagai lembaga negara maupun pihak-pihak yang berkepentingan. Seakan tak berujung dan tak pernah usai, konflik-konflik tersebut sedikit banyaknya juga membuat masyarakat semakin gelisah terhadap masa depan bangsa ini kedepannya. Ironisnya, konflik itu terjadi antar lembaga maupun pihak-pihak yang harusnya saling bekerjasama untuk membangun Indonesia lebih baik. Jika boleh diistilahkan, Indonesia kini sedang berada pada masa dimana “perang saudara” sudah dianggap sebagai hal lumrah dan sering muncul pada setiap momentum penting di Ibu Pertiwi.