Tumbuh menjadi pemuda bodoh di kampung yang akses jalannya saja hanya sertu dan batu, tak memberiku masa depan. Apalagi aku juga ogah merantau seperti anak lelaki lainnya. Ya, aku pemuda malas yang hampir main tuyul supaya bisa cepat dapat uang. Beruntung, kampung ini punya pegangan agama yang kuat. Akupun terselamatkan dari sebuah dosa yang terlampau besar, kata pak uztad.
KEMBALI KE ARTIKEL