Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Sepetak Lubang di Bumi

31 Januari 2020   20:13 Diperbarui: 31 Januari 2020   20:10 602 3
Tumbuh menjadi pemuda bodoh di kampung yang akses jalannya saja hanya sertu dan batu, tak memberiku masa depan. Apalagi aku juga ogah merantau seperti anak lelaki lainnya. Ya, aku pemuda malas yang hampir main tuyul supaya bisa cepat dapat uang. Beruntung, kampung ini punya pegangan agama yang kuat. Akupun terselamatkan dari sebuah dosa yang terlampau besar, kata pak uztad.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun