Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ngopi-ngopi ala Sano

20 Juli 2020   21:41 Diperbarui: 20 Juli 2020   21:29 35 3
Gerumulan emakemak berkicau riang
Ramai bak genderang ditabuh di masjid seberang, sahut menyahut, tak bisa pelan
Kataku, "Mak berisik! diamlah sebentar!
Terkekeh mak menceramahiku, "Ahh nak ini bukan kuburan, dak apolah kito senangsenang"

Uwak, Bicik, Ujuk, Macek, duduk mengampar di bawah beranda,
begitu lah cara mereka meramu rasa,
Berkasih sayang sanak dan kawan
Cekikikan sampai petang tak kurang waktu bergurau

Mencolek Mangga mentah, Timun, Kedondong dengan sambal pun garam apalah jadi
Seperti melahap suguhan Raja

Seberang pulau lain lagi adat, nongrong di Angkringan pinggir jalan, di sudut gang remang dan sempit pun jadi, sepanjang malan ramai tak berujung sepi
Menjentik senar nada-nada penghibur malam
Menyeruput nikmat Kopi joss yang nyentrik dan unik, sepotong arang merah membara meletup-letup di dalamnya, konon katanya karbon aktif bsa jadi anti racun.
Kopi bersanding pisang goreng dan tempe mendoan sedap bak pasangan pengantin
Malam itu setiap pekan bapakku dan kawan-kawan ngopingopi sambil meronda

Beribu mil jarak Bengkulu Jogjakarta
Terus kerap kasih sayang dibina, banyak tradisi bukan pembeda  _Wayang Golek_ Gamelan, seni karawitan Jogja
Rebanaan_ menabuh Gendang, Gemericing kerincing di alun-alun desa jadi musik berisik tapi asik
Beragam penampakan laku di belahan Nusantara jadi jejak kenanganku sepanjang mengembara Sedap aroma Pertiwi selalu jadi candu yang menarikku untuk kembali.

Bengkulu-Jogjakarta 2020


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun