Mohon tunggu...
KOMENTAR
Book Pilihan

Buku Quantum Ikhlas Bedah dan Ungkap Makna Ikhlas yang Sesungguhnya

8 April 2024   22:26 Diperbarui: 8 April 2024   22:28 184 37

Banyak dari kita yang sering mendengar, membaca atau bahkan mengucapkan kalimat bernama Ikhlas, akan tetapi tidak sedikit orang yang sadar makna hakiki dari ikhlas itu apa.

Pada kesempatan kali ini saya akan membedah dan merangkum kekuatan Ikhlas dalam Buku Quantum Ikhlas karya Penulis Erbe Sentanu.

Sebelum masuk pembahasan buku Quantum Ikhlas mari kita telisik beberapa sifat yang membuat kita jauh menggapai rasa ikhlas yang sesungguhnya.

Penghalang Rasa Ikhlas

Menurut Imam Ibnu Khudama ada dua hal yang membuat manusia susah mencapai derajat ikhlas. 

1. Rasa Haus Pujian. 

Riya adalah memperlihatkan amalan di hadapan manusia agar dipuji oleh mereka. (Imam Ibnu Khudama)

Tanpa disadari sifat haus akan pujian dapat membuat kita jauh dari drajat keikhlasan, karena apa yang kita lakukan apa yang kita perbuat didasari dengan rasa ingin dipuji. 

Dan diantara kita yang pernah mengalami hal ini pasti terasa bahwa rasa ikhlas itu sangat jauh sekali untuk didapat. 

Selain dari sifat riya ada yang namanya summah. Perbedaan dua kata ini hanya pada cara pengaplikasiannya saja. 

Jika ria kita melakukan sesuatu untuk dipuji, kalau Summah adalah dimana kita menceritakan kebaikan kita kepada orang lain. 

Maka sifat ria dan summah harus kita hilangkan dahulu sebelum menyelami makna ikhlas yang sesungguhnya.

2. Rasa Tamak dan Rakus

Dasar sifat tamak dan rakus aganya sudah mendarah daging dalam jiwa manusia, bahkan tidak dapat dibantahkan lagi dalam  firman Allah SWT, surat Al-Fajr ayat dua puluh, yang berbunyi.

  

Artinya :Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan 

Dan dalam firman Allah SWT dalam surat Ar-Rahman yang disebut sampai 31 kali.

  

Artinya : Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan

Makna dua kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa dari sifat manusia yang sangat cinta dengan harta menimbulkan ketamakan dan rasa kufur dengan apa yang sudah tuhan berikan.

Tidak sampai disana, bahkan nabi Muhammad SAW juga bersabda dalam riwatnya.

Jika anak Adam memperoleh satu lembah emas maka ia akan mencari lembah emas yang kedua, jika lembah emas yang kedua telah diperolehnya maka ia akan kembali mencari lembah emas yang ketiga dan begitu seterusnya, sampai kapan ini akan berakhir? Sampai anak cucu adam tersebut perutnya telah penuh dengan tanah atau bertemu dengan (Kematian). 

Dari firman Allah dan sabda Nabi Muhammad SAW sudah sangat menggambarkan kepada kita bahwa rasa ketamakan dan kecintaan kita kepada harta dengan berlebihan akan meunculkan sifat kufur dan menjauh dari hakikat ikhlas. 

Semoga kita semua dapat terhindar dari sifat-sifat diatas dan dipermudah dalam menuai energi keikhlasan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun