Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pola Asuh Penghambat Perkembangan Anak

22 Oktober 2019   18:00 Diperbarui: 22 Oktober 2019   18:12 115 0
  • Pendahuluan
    • Psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek kepribadian dan tingkah laku manusia, baik bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara individu maupun dalam hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya. Menurut arti kata katanya maka psikologi sering diterjemahkan menjadi ilmu jiwa. Yakni dari kata psyche yang berarti: jiwa, roh, dan logos yang berarti:ilmu. Dengan singkat dapat kita katakana bahwa psikologi ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Tentu saja kata tingkah laku di sini harus diartikan secara luas.
    • Psikologi anak sangatlah penting, dalam hal ini peran orang tua sangatlah dibutuhkan. Karena peranan orang tua selama masa masa awal anak adalah satu pengaruh yang paling besar dalam membentuk kepribadian anak. Akan tetapi sering kali tindakan orang tua terlalu ekstrim dalam membentuk kepribadian anak sehingga membuat dampak buruk bagi anak. Anak menjadi menderita dan mungkin saja kehilangan keyakinan diri. Sebagai  orang tua kita harus mengetahui betul bagaimana pola asuh yang baik bagi anak sehingga kitapun lebih mudah mengenal karakter anak tersebut dan anak tersebutpun dapat berkembang dengan baik.
    • Tugas orangtua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan. Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan berbeda pada masing masing orang tua karena setiap keluarga memiliki kondisi kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifat antar keluarga satu dengan yang keluarga lainnya.
    • Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat seorang anak dimarahi orang tuanya ketika dia tidak nurut, dan dipaksa untuk belajar seharian, padahal anak juga membutuhkan waktu untuk bermain bukan hanya belajar materi saja. Tetapi dimata orang tua sendiri hanya melihat kehidupan anaknya hanya dihabiskan bermain diluar. Pola asuh seperti ini harus diubah karena anak tidak hanya butuh belajar dan belajar saja, anak juga sangat membutuhkan waktu untuk bermain guna supaya anak tidak pengat dan mudah bosan dengan proses belajarnya. Jika anak bosan itu sangat berdampak dengan perkembangan sebab anak akan tidak serius saat berada disekolah. Dan jika nilai anak menurun orang tua pasti akan menyalahkan anaknya tanpa sadar bahwa secara tidak langsung semua adalah kesalahannya sendiri.Hal tersebut merupakan salah satu contoh kesalahan orang tua dalam membentuk kepribadian anak.
  • Pembahasan
    •       Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,pola berarti corak,model,sistem,cara kerja. Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil,membimbing(membant dan melatih),dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga. Sejak dilahirkan, setiap orang bertumbuh dan berkembang menurut masa dan irama perkembangan sendiri sendiri,membawa daya kemampuan kodratnya sendiri, yang dikembangtumbuhkan lingkungannya sendiri pila, sehingga hasilnya merupakan sesuatu yang kompleks dan unik.
    •        Sebenarnya diantara manusia yang satu dengan yang lain ada persamaannya, misalnya tentang masa-masa yang dilalui disepanjang  hidupnya, sejauh manusia berada dalam kehidupan yang normal. Tiap masa mempunyai tugas yang hampir bersamaan pula. Masa kanak-kanak bertugas mengembangkan diri bermain . masa anak, bertugas mengembangkan diri dengan belajar. Masa remaja, bertugas untuk membekali diri unruk bahagia. Dan masa dewasa, bertugas membina keluarga dengan pekerjaan yang dapat mendatangkan hasil.
    •       Tugas utama agar didalam pergaulan dengan manusia yang lain, mereka dapat hidup dengan tenang, adalah bahwa ia harus memiliki kepribadian yang baik. Dalam hal ini arti kehadiran pendidikan ditengah kehidupan masyarakat. Sebagai manusia yang bertanggung jawab atas kemasalahan bersama ia harus mampu menunaikan tugasnya sebagai pembina anak anak mereka. Untuk itu orangtua dituntut dapat lebih membina diri sendiri karena apapun yang dilakukan oleh orang-orang yang ada disekitarnya, akan ditirukan oleh anak-anak. Dengan demikian orangtua harus berhati hati membawa diri didepan anak-anak mereka, sebab tiap geraknya, tiap ucapannya sebagai contoh pembentukan kepribadian anak.
    •   Setiap orang tua memiliki cara pola asuh yang berbeda-beda, berikut merupakan kesalahan pola asuh orang tua sebagai berikut ;
      • Orang tua yang terlalu memanjakan anak. Memanjakan anak dapat membuat anak menjadi egois, hal itu karena anak menganggap bahwa hal yang dilakukannya selalu benar dan jika salah ada orang tuanya yang selalu melindunginya.
      • Tunduk pada anak. Orang tua yang tunduk pada anaknya membiarkan anak mendominasi mereka dan rumah mereka,sehingga membuat anak menjadi merasa bahwa dirumah tidak ada yang berani padanya sehingga kesopanan terhadap orang tua dianggap sepele oleh anak.
      • Ambisi orangtua. Hampir semua orang tua mempunyai ambisi bagi anak mereka dan sering kali sangat tinggi tanpa melihat keinginan dari anak tersebut, hal tersebut membuat anak tidak menjadi dirinya sendiri dan akan berdampak pada masa depan anak tersebut. hal ini merupakan kesalahan terbesar orang tua karena anak tidak bisa leluasa menjadi dirinya dan anak akan lebih tidak bisa berbaur dengan lingkungannya karna merasa lingkungan yang ditempati bukanlah lingkungan keinginannya.
      • Penolakan orang tua. yang dimaksud ialah penolakan orang tua kepada anak jika anak meminta ijin sesuatu kepada orangtuanya, hal ini membuat kepribadian anak yang suka berbohong karena jika ijin kepada orangtua anak sudah menduga tidak akan diijinkan sehingga anak menjadi berbohong.
      • Favoritisme (pilih kasih). Perilaku orang tua yang meskipun mereka berkata bahwa mereka mencintai semua anak dengan sama rata,tetapi perhatian kepada anak berbeda. Biasanya jika salah satu anak membuat kesalahan orang tua selalu membeda-bedakan dengan yang lain. Hal ini membuat sang anak menjadi kesal dan pasti akan berdampak bagi kepribadiannya.
      • Permisivitas. Yaitu perilaku orang tua yang terlalu membiarkan anak sesuka hati dengan sedikit pengendalian. Memberikan anak untuk menjadi dirinya sendiri memang sangatlah perlu, akan tetapi orangtua harus tetap memberikan nasehat kepada anak agar anak sendiri mengetahui hal yang benar bagi mereka.
    •      Pola asuh seperti ini harus segera diubah, karena sangat berdampak buruk pada anak. Orang tua hendaknya mengetahui karakter anak sehingga dapat berperan dengan baik dalam pertumbuhan psikologi anak. Peranan orang tua dalam psikologi anak dapat dicapai dengan berbagai cara sebagai berikut :
      • Membiarkan anak menjadi diri sendiri. Sebagai orang tua, sebaiknya menerima anak sebagaimana dirinya, dan tidak mudah menghakimi setiap tindakan serta perilakunya. Walaupun membiarkan anak menjadi diri sendiri tetapi bukan berarti melepas anak, orang tua harus tetap memberitahu anak agar tidak bertindak negatif dengan cara yang halus bukan dengan cara hukuman. Dan jangan pernah menganggap bahwa anak adalah orang yang sama dengan anda.
      • Jangan mengekang anak. Sebagai orang tua cenderung mengetahui apa yang terbaik untuk anak dan coba mengontrol hidupnya. Walaupun demikian, ingatlah bahwa anak masih dalam proses belajar.
      • Biarkan anak membuat pilihan. Biarkan anak memberi keputusan sendiri dari batas tertentu, dan mendapatkan hasilnya. Ini adalah satu-satunya cara agar anak dapat memperoleh pelajaran hidup. Jangan menahan anak untuk menyelamatkannya dari kegagalan yang belum tentu terjadi, namun selalu dampingi anak dan berikan pertolongan kapanpun anak membutuhkannya.
      • Melindungi anak. Beritahu anak apa yang aman untuk dilakukan dan apa yang tidak aman untuk dilakukan sebelum anak melakukannya.
      • Mendukung anak. Orang tua harus mendukung dalam batasan wajar . orang tua juga perlu mengenali karakter anak dengan baik agar dapat menentukan cara terbaik memberi anak nasehat. Dengarkan pendapat anak dan jangan memaksakan pendapat pribadi.
      • Memberikan waktu untuk anak agar bercerita. Dalam hal ini sangat dibutuhkan komunikasi guna memberikan waktu anak bercerita apa yang dialami disekolah, dengan begitu anak tidak merasa sendiri.
    •      Orang tua dapat memilih pola asuh yang tepat bagi anaknya, dalam proses mengetahui pola asuh yang tepat bagi anak , kedekatan orang tua sangat penting. orang tua yang salah menerapkan pola asuh akan membawa akibat buruk bagi perkembangan jiwa anak. Dampak buruk kesalahan pola asuh bagi anak yaitu anak kurang terampil bersosialisasi, tidak percaya diri , anak mudah bosan,  mudah emosi, takut dalam mengambil keputusan, terlambat berfikir dewasa, cenderung minder ketika bergaul dengan teman-temannya, membuat mental sang anak down dan akan berpengaruh pada nilai belajarnya anak,anak menjadi susah berfikir, dan akan berpengaruh pada fisik anak, bahkan  dapat mendorong anak melakukan tindakan kriminal.
    •     Kita sering menyaksikan tindakan kriminal atau perilaku-perilaku menyimpang baik itu disiaran televisi, Koran, radio, media massa dan lain sebagainya sebagian besar pelakunya adalah dari kalangan remaja. Seperti kasus tawuran pelajar, miras, obat-obatan terlarang, bahkan pembunuhan bermotif dendam dan kecemburuan. Padahal anak tersebut dalam tahap perkembangan. Anak melakukan hal menyimpang tersebut pasti ada penyebabnya, salah satunya ialah pola asuh anak di dalam keluarga, maka itu pola asuh sangatlah penting bagi kehidupan  anak di masa depannya.
  • Kesimpulan
    •  Anak tumbuh dan berkembang dibawah asuhan orang tua. Melalui orang tua, anak mengenal dunia sekitar serta pola pergaulan hidup yang berlaku dilingkungannya. Perlakuan orang tua terhadap anak akan memberikan dampak yang signifikan pada anak, baik itu dampak positif ataupun negatif. Masing-masing orang tua tentu saja memiliki pola asuh tersendiri, hal ini dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan orangtua, keadaan social ekonomi,dan sebagainya. Dan pasti tujuan dari orang tua sama,yaitu ingin memiliki anak yang berkepribadian baik, pintar, dan soleh. Akan tetapi orang tua harus tetap memperhatikan psikologi anak tersebut.
    • Diharapkan orangtua dapat memberikan perhatian dan kasih sayang sepenuhnya kepada semua anak, tidak egois dan mementingkan diri sendiri yang membuat anak tidak menjadi dirinya sendiri, tidak terlalu mengekang anak, jangan memaksa anak melakukan hal yang tidak disukainya, hindari tindakan negative seperti memarahi anak tanpa sebab, menyuruh anak seenaknya, sering berbohong pada anak, terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada waktu untuk berkomunikasi secara langsung pada anak, orang tua hendaknya lebih memahami nilai-nilai dan norma-norma kehidupan, lebih bijaksana kepada anak serta memberi contoh teladan yang baik kepada anak, jadilah orang tua sandaran yang baik bagi anak, beri waktu anak untuk belajar mengembangkan diri dan terus memotivasinya serta memantau kegiatan dan berusaha tetap memahami perasaan anak.
  • DAFTAR PUSTAKA
    • Purwanto,MN. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung:  Remaja Rosdakarya
    • Sujanto, Agus. dkk. 2009. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
    • jurnal Psikologi Konseling Vol.10 no.1 Juni 2017
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun