Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Kenalilah Watak Burukmu

20 September 2020   10:19 Diperbarui: 20 September 2020   10:21 33 2

Oleh : Nurohmat

Kita harus paham betul bahwa tidak semua manusia bersifat baik dan juga sebaliknya, tidak melulu bersifat buruk. Begitu pula dalam diri kita, kita harus sadar diri bahwa kita pun pasti memiliki sisi watak baik dan sisi watak buruk.  Penilaian baik dan buruknya kita  bergantung dari sisi mana kita melihatnya, siapa yang melihatnya, waktu melihatnya, dan instrumen/alat yang digunakan untuk menilainya. Perlu diingat, seseorang yang berwatak baik dalam hal tertentu, belum tentu berwatak baik dalam hal yang lain.

Sejatinya, kita dapat mengintip watak baik-buruk diri dan orang lain dari sisi pandangan metafisisnya terhadap segala sesuatu dan responnya terhadap sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa  nilai-nilai hidup dan kehidupan yang dianut, penghidupan, ketuhanan, harta, jabatan, pasangan, dan sebagainya.

Lucu juga ketika seseorang menganggap diri  baik, tanpa menyadari bahwa ada sisi buruk dalam dirinya. Orang yang seperti ini biasanya orang yang tidak pernah melakukan refleksi diri (analisis diri) atau terbiasa dengan sanjungan dan pujian sehingga tumbuh gejala narcisisme, atau bisa jadi juga yang bersangkutan miskin perenungan dan keliru dalam menyimpulkan hasil perenungannya.

Aspek-aspek yang perlu menjadi bahan renungan apakah kita berwatak baik atau buruk dapat ditelusuri dari pandangan, respon, dan praktik kita terhadap beberapa hal berikut: (1) kekuasaan, (2) ekonomi, (3) cinta.

Menyoal kekuasaan, Fir'aunisme adalah contoh watak buruk yang diabadikan oleh Tuhan dalam kitab suci. Dalam hal pelayanan dan perhatian terhadap rakyat, Fir'aun mengedepankan service excellence. Namun semenjak ada informasi alam bawah sadar yang kemudian dikuatkan dengan tafsiran bahwa kekuasaan dan pengaruhnya akan tumbang. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun