Mendengar ayat tersebut, Abu Yazid menangis. Dalam hatinya ia berkata, "Siapalah aku ini, diri ini tidak sanggup memuliakan-Mu sebagaimana mestinya".
Kesedihan Abu Yazid tersebut menunjukkan bahwa sebagai manusia sejatinya kita memang tidak mampu mengagungkan Allah sebagaimana mestinya. Kita hanya berupaya semaksimal mungkin yang kita bisa untuk mengagungkan Tuhan, itu pun jika kita mau berupaya. Tapi, semaksimal apapun kita berupaya tak kan pernah cukup untuk mengagungkan Tuhan.
Jangan terlintas dalam pikiran kita jika syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji kita mencukupi untuk mengagungkan Tuhan. Sehebat apapun kita beribadah, setulus apapun kita berbuat kebaikan terhadap sesama, sejatinya tidak cukup untuk mengagungkan Allah.