Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Waduh Anak Biduran, Apa yang Terjadi Sebenarnya?

7 September 2022   10:03 Diperbarui: 7 September 2022   10:14 377 1
BANJARNEGARA - Anak biduran, orang tua biasanya panik. Bagaimana tidak, selepas bermain tiba tiba di tubuh anak tampak bercak kemerahan dan benjolan di dada dan lengan anak. Bisa juga sekujur tubuh.

Dokter Hening Widiawati Dokter RSI Banjarnegara Jawa Tengah, mengatrakan biduran adalah benjolan merah atau merah muda yang sedikit terangkat di permukaan kulit. Ini memiliki pusat pucat dengan tepi yang jelas.

"Itu biasanya gatal tetapi juga bisa menyengat atau seperti ada sensasi terbakar," ujar Hening.

Biduran dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Muncul dalam berbagai ukuran dan bentuk, sekecil gigitan nyamuk hingga sebesar piring makan. Biduran dapat muncul dalam kelompok yang dikenal sebagai cluster. Biduran bisa datang dan pergi hanya untuk muncul di tempat lain di tubuh setelah beberapa jam. Itu bisa muncul di wajah, lengan, dan kaki anak.

Konon, biduran umum terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Antara 10 hingga 25 persen dari seluruh populasi akan mengalami gatal-gatal setidaknya sekali dalam seumur hidup. Biduran lebih poada rasa menjengkelkan dan biasanya tidak berbahaya.

"Jangan disepelekan, karena itu juga bisa menjadi tanda kondisi alergi yang serius," terangnya.

Urtikaria adalah istilah medis untuk gatal-gatal. Ketika anak terpapar zat tertentu, itu bisa memicu gatal-gatal. Sel melepaskan histamin dan zat lain yang menyebabkan kebocoran cairan di pembuluh darah kulit anak.

Mengapa Anak-anak Mengalami biduran?

Anak-anak gatal-gatal karena sejumlah alasan. Seringkali, penyebabnya tidak diketahui.

Reaksi alergi adalah alasan umum munculnya gatal-gatal pada anak-anak. Beberapa penyebab alergi yang umum adalah makanan tertentu seperti susu, kacang-kacangan, dan kerang, obat-obatan seperti antibiotik, dan gigitan atau sengatan serangga.

Penyebab lain tidak terkait dengan alergi adalah:

1.Paparan sinar matahari
2. Paparan elemen dingin (seperti menyelam ke kolam renang yang dingin)
3. Stres atau gugup
4. Infeksi virus

Dokter dapat segera mengidentifikasi apakah anak memiliki gatal-gatal hanya dengan melihat dan mendengarkan cerita, terutama peristiwa tertentu sebelum wabah.

Dokter dapat membantu mengidentifikasi pemicunya, meskipun, sebagian besar kasus gatal-gatal tetap menjadi misteri. Jika anak sering mengalami gatal-gatal, dokter mungkin akan merujuk ke spesialis yang memiliki pengetahuan tentang alergi.

Biasanya dokter akan menyarankan memberikan antihistamin kepada anak untuk meredakan pembengkakan dan rasa gatal. Dalam kebanyakan kasus, gatal-gatal akan hilang dengan sendirinya tanpa kunjungan dokter atau obat apa pun.

"Dalam kasus yang jarang terjadi, gatal-gatal dapat menimbulkan reaksi alergi serius yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Jika ini masalahnya, anak membutuhkan perhatian medis segera," ujarnya.

Suntikan epinefrin dapat diberikan kepada anak jika dia memiliki alergi serius. Biasanya, perawat memberikan suntikan, tetapi dalam beberapa kasus, reaksi alergi dapat terjadi dalam hitungan detik dan suntikan harus segera diberikan.

Untuk mencegah, yang perlu dilakukan mengetahui pemicunya, maka bisa membiarkan anak menghindarinya. Jika anak mudah gugup atau stres, maka latihan pernapasan atau aktivitas santai dapat membantu. Tetapi jika tidak tahu apa yang menyebabkan gatal-gatal pada anak maka pencegahannya sulit dilakukan.

Beberapa anak rentan terhadap gatal-gatal ketika mereka menderita flu atau pilek parah yang disebabkan oleh virus. Solusinya bisa menyuruh mereka mencuci tangan secara teratur.(*)


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun