Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Simak Ini Fakta Penyakit Asma, Jenis, dan Penyebabnya

22 Agustus 2022   09:35 Diperbarui: 22 Agustus 2022   09:36 237 1

BANJARNEGARA - Dokter Tegar Jati Kusuma DOkter RSI Banjarnegara Jawa Tengah membeberkan fakta tentang asma. Mari simak artikel ini, semoga bermanfaat.

Menurut Dokter Tegar asma merupakan gangguan pernapasan kronis. Pada dasarnya ada dua jenis asma yang berbeda. Terkadang ada gejala yang menyerupai asma tetapi sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk menjadi penyakit yang sangat parah.

"Hal ini membawa kita pada perlunya memahami asma secara menyeluruh sebagai penyakit sehingga pencegahan dan pengobatan yang tepat dapat dilakukan," kata Tegar.

Asma umumnya secara luas diklasifikasikan menjadi dua jenis. Ini adalah kategori asma bronkial dan kategorisasi didasarkan pada kriteria sederhana dari faktor-faktor dominan yang menyebabkan penyakit. Kedua jenis ini adalah:

Asma Ekstrinsik, Asma ekstrinsik diklasifikasikan sebagai bentuk asma yang berkembang ketika orang yang rentan terkena lingkungan yang mengandung berbagai alergen. Umumnya orang-orang ini tidak menunjukkan gejala apa pun dan tampak sangat sehat tetapi setelah terpapar alergen yang berpotensi mengembangkan gejala di dalamnya, mereka dapat mengembangkan gejala asma dengan sangat cepat.


Gejala yang dimanifestasikan dapat berkisar dari ringan hingga kronis tergantung pada reaksi tubuh terhadap alergen. Orang dengan asma ini menunjukkan kecenderungan alergi dan infeksi lain juga seperti eksim. Jika diuji, terlihat bahwa orang-orang seperti itu umumnya menunjukkan reaksi alergi terhadap satu atau lebih dari satu alergen. Alergen ini bisa dalam bentuk apa saja. Mereka bisa menjadi alergen makanan atau debu atau bulu binatang atau asap atau polutan jenis lainnya.

"Penting untuk dipahami bahwa orang yang biasanya rentan terhadap asma jenis ini mungkin menderita serangan pilek, batuk, dan bersin berulang ringan hingga parah. Hal ini umumnya terjadi karena saluran pernapasan menjadi lemah dengan setiap serangan pilek dan karena orang tersebut sudah rentan terhadap alergi, kemungkinan sistemnya terkena asma menjadi sangat tinggi," jelas Tegar.

Ini juga merupakan jenis asma yang sangat lazim pada tahap kehidupan yang lebih muda terutama pada anak-anak kecil yang sering terpapar polutan atmosfer.

Biasanya sebagian besar kasus asma ekstrinsik dapat sangat bermanfaat dengan perawatan anti-alergi dari berbagai jenis. Ini karena penyakit ini terutama disebabkan oleh pemicu alergen dan ditekan dengan penekanan alergen yang memadai. Tapi begitu alergen diidentifikasi atau bahkan dicurigai, pasien harus berhati-hati agar tidak mengekspos diri mereka sejauh mungkin.

Asma Intrinsik,jenis asma ini umumnya bukan akibat reaksi alergi terhadap segala jenis alergen. Ini dapat terjadi secara umum, penyakit ini mungkin mengambil proporsi penuh dan dapat bermanifestasi secara tiba-tiba. Ini berarti bahwa penyakit ini memiliki cara untuk menyerang orang-orang yang tidak memiliki riwayat gangguan serupa atau bahkan mirip.

"Ini juga berlaku untuk tidak memiliki riwayat genetik penyakit. Fakta-fakta ini membuat sangat sulit bagi pasien maupun dokter karena penerimaan psikologis pasien terhadap penyakit apa pun sangat penting dalam perawatan apa pun. Karena penyakit ini tidak dipicu oleh alergen, pasien ini tidak menanggapi pengobatan anti-alergi apapun," terang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Asma intrinsik biasanya terjadi karena beberapa penyakit paru-paru yang mungkin sudah ada sejak lama tetapi mungkin tidak terdeteksi. Kadang-kadang terlihat bahwa pasien yang menderita beberapa jenis infeksi bronkial pada tahap awal kehidupan mengembangkan asma intrinsik secara tiba-tiba setelah bertahun-tahun infeksi sembuh dan tanpa manifestasi apapun dari gejala kambuhnya infeksi.

Ini hanya menunjukkan bahwa infeksi paru-paru perlu dideteksi dan diobati dengan benar dan tidak boleh diabaikan.

Juga orang-orang yang pernah mengalami gangguan paru-paru harus lebih berhati-hati dan memeriksakan diri dari waktu ke waktu. Orang-orang seperti itu juga harus berhati-hati agar kondisi asma dikesampingkan dengan benar jika mereka menemukan diri mereka dalam situasi di mana bahkan gejala asma ringan pun terlihat dalam sistem mereka. (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun