Di sebuah ruang bersalin di sudut kota Gianyar, seorang perempuan menangis dalam diam. Tangannya mencengkeram sprei ranjang, matanya memejam rapat, dan tubuhnya menggigil setiap kali kontraksi datang seperti gelombang laut yang murka. Di luar ruangan, seorang suami menunduk pada layar ponsel, mencari-cari doa atau petuah yang bisa membuatnya merasa berguna. Di dinding, jam berjalan lambat. Dan entah di mana, seorang dokter dengan tangan bersarung lateks menimbang: apakah ini saatnya menyarankan sesar?
KEMBALI KE ARTIKEL