Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bulu Mata dan Denting Rahasia Mozart

7 Januari 2016   15:15 Diperbarui: 7 Januari 2016   15:15 295 8
Aku selalu ingin mengekalkanmu dalam ruang ingatanku yang kuyub
Menanggung kepayahan betapa berjauhan darimu adalah kehampaan
Bahkan rintik-rintik hujan yang tak ku kehendaki datangnya
Turut ambil bagian memberi nama-nama bagi jarak yang selalu lembab
*
Selalu kuratapi, helaian-helaian bulu mata yang gugur
Memandangnya sendu dengan mata tergugu
Tanpa enggan, kupunguti dengan dada yang agam
Khawatir, hendak kemana rindumu berteduh, jika bulu mataku kerap koyak
*
Rinduku mulai kedinginan, desau angin menyapunya
Kini, ia singgah di ranting-ranting hatimu
Kemudian merayap ke akar ingatanmu
Lalu menyimpul kenangan dan kesepian menjadi satu ikatan
*
Nada-nada minor milik Mozart berdenting makin rahasia
Seumpama pencuri ulung, rindu dan cemburu saling berlomba-lomba
Diam-diam mencuri yakinku padamu
Diam-diam menyulut api, menghilangkan jejak harapan
*
Pada akhirnya
Aku harus meminjam embun yang bertengger di pucuk ulam
Agar rinduku yang api
Menjadi rindu yang air

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun