Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

International Women's Day di Yogyakarta

8 Maret 2011   07:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:58 453 6

Hari ini, tanggal 8 maret, merupakan hari perempuan sedunia atau International woman’s day (IWD) dimana hampir setiap tahunnya diperingati oleh beberapa negara. Muncul sebagai bentuk penghargaan dan perjuangan perempuan seluruh dunia untuk mencapai kesetaraan di ranah ekonomi, politik, dan sosial.

Tahun 2011 ini merupakan tahun ke – 100 dalam merayakan IWD, dengan tema “equal access to education, training and science & technology: “pathway to decent work for woman”, lalu Jaringan Perempuan Yogyakarata (JPY) menerjemahkannya ke dalam “berdaya dan berdaulat untuk kesetaraan”.

--------

Para peserta aksi berkumpul di Abu Bakar Ali sekitar pukul 9 pagi. Selama menunggu mereka melakukan lukis wajah untuk menandai sebagai peserta aksi. Tidak lama setelah beberapa elemen dari Jaringan Perempuan Yogyakarta berkumpul. Merekapun bergerak dengan titik lokasi dari Abu Bakar Ali – DPRD – Kepatihan – Bringaharjo – Titik O (Nol), sekitar 50-an peserta yang mengikuti aksi ini.

Peserta aksi terbagi dalam 2 kelompok, satu bagian sisi kiri trotoar malioboro dan kelompok dua bagian sisi kanan trotoar Malioboro. Dengan membawa atribut seperti tulisan yang mengingatkan kita pada hari perempuan.

Selama aksi, para peserta memberikan ucapan selamat hari perempuan kepada para kaum perempuan, baik itu pedagang dan pengunjung. Lalu juga saling memberikan pelukan kepada kaum perempuan atas perjuangannya. Tidak lupa juga para pria, dengan memberikan ucapan, selamat hari perempuan dan anti kekerasan terhadap perempuan.

Setiap titik lokasi mereka berhenti lalu membacakan pernyataan sikap, salah satunya ketika berada di gedung DPRD. Diterima oleh salah satu anggota dewan perempuan dari PDIP, memberikan pesan bahwa pemerintah harus mendukung kebijakan-kebijakan yang ramah terhadap perempuan, buruh perempuan, pekerja rumah tangga perempuan, difabel perempuan yang masih jauh dari harapan.

Lalu tidak lupa juga dari perwakilan laki-laki, mas Boim dari Rifka Annisa mengatakan bahwa hari perempuan bagi laki-laki merupakan menjadi ajang pembuktian bahwa laki-laki harus bisa menjaga perempuan dari kekerasan dan mendukung kesetaraan.

Lalu mereka melanjutkan jalan sampai ke Kepatihan. Sayangnya di kepatihan mereka tidak bisa masuk ke pendopo entah karena apa, sehingga hanya masuk lalu berputar keluar. Di depan Bringharjo juga tidak terlalu lama karena mereka langsung menuju titik O.

Sampai di titik O km, mereka membuat barisan pada sisi kanan jalan, lalu berbaris dengan menunjukkan tulisan – tulisan yang mereka bawa. Selain membacakan pernyataan sikap di titik O, para peserta mengucapkan selamat hari perempuan kepada para warga yang melintasi mereka.

Sekitar jam 12 siang mereka pun membubarkan diri.

---------------------

Hal yang menarik ialah, ketika para pengunjung ataupun pedagang yang diberikan ucapan selamat hari perempuan, mereka sangat antusias sekali dan mendukung gerakan ini. Dan seperti biasa para laki-laki selalu bertanya kapan hari laki-laki ?apa bedanya hari ibu dengan hari perempuan, bahkan ketika peserta ada yang berpenampilan seperti laki-laki atau sebaliknya, para warga ada yang bertanya itu perempuan juga bukan.

Untungnya para peserta tidak terpancing dengan pertanyaan – pertanyaan seperti itu.

--------

Pesan yang ingin disampaikan ialah bahwa perempuan harus berdaya dan berdaulat dalam segala bidang, jangan ada diskriminasi. Lalu bagaimana dengan laki-laki ? bila anda mendukung perempuan maka cara mudahnya ialah jauhkan kekerasan dari nya dan dukung mereka dalam mencapai kesetaraan.

Selamat Hari Perempuan Sedunia !!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun