Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

Ini CENDOL, Para Alay Ke Laut Aja Deh...!

20 September 2012   08:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:10 707 0
Apa yang ada dibenakmu tentang cendol? Pasti segelas minuman segar dengan butiran hijau atau hitam berkuah gula merah yang terlarut dalam santan. Persis! Itu juga yang aku pikirkan ketika pertama kali mendengar kata cendol. Setidaknya jika bukan cendol minuman segar, aku membayangkannya sebagai simbol "cendol" yang dikenal oleh para kaskuser. Aku pun menjadi sangat penasaran ketika beberapa teman di jejaring sosial ribut-ribut soal cendol yang katanya punya aktivitas keren untuk para (atau calon) penulis.

Kini, aku telah bergabung di dalamnya. Aku telah menjadi warga CENDOL meskipun belum lama dan belum banyak juga kegiatan offair CENDOL yang dapat aku ikuti. Bahkan, kelas-kelas CENDOL online aku semakin sering ketinggalan. Alhasil, aku hanya sedapat mungkin membaca-baca dokumentasi kelas yang tertinggal. Tidak seperti warga lain juga suker-suker yang keren, karya fiksiku juga belum ada yang nongol di media massa. (Gimana mau nongol, ngirim juga kagak! hehe..)

Aku memang masih pemula dalam menulis, terutama untuk menulis karya fiksi yang bagiku adalah sesuatu yang sangat sulit. Kesulitan itu semakin menjadi-jadi ketika aku merasa 'ruh' sastraku tergilas habis dengan teori-teori elektronika dan pemrosesan sinyal. Namun, sejak aku bergabung dengan CENDOL, tepatnya setelah sebuah acara pesantren sastra CENDOL di Salatiga, aku merasa keajaiban-keajaiban kecil perlahan datang kepadaku. Aku merasa perlahan lahan aku dapat merangkai kata-kata untuk mendeskripsikan sesuatu sehingga lebih enak dibaca. Aku pun kini sedang melatih diri untuk dapat mendeskripsikan sesuatu dengan lebih detail.

Hmmmh ... , penasaran CENDOL itu apa?

CENDOL punya kepanjangan. CENDOL adalah akronim dari CErita meNulis dan Diskusi OnLine.

Sekilas tentang CENDOL, berikut aku copy paste kan dari halaman tentang CENDOL di grup mayanya :

Sebuah media untuk berbagi dan belajar kepenulisan, sastra dan literasi.
Meski kita wajib stress dan seringkali rusuh, tapi kita tetap terarah.
Karena kita KEREN !
Dan yang lebih penting lagi, kita bisa mendapatkan banyak ilmu dari sini tanpa biaya dan berujung pada membagikan karya kita untuk dunia!

Prinsip yang harus kita kedepankan adalah: "SATU UNTUK SEMUA, BUKAN SEMUA UNTUK SATU".
Pertipis jarak, hilangkan sekat hebat dan tidak hebat, dahulukan kepentingan bersama dalam azas tolong-menolong dan gotong-royong yang cair-santun-saling menguntungkan. Karena kita adalah sebuah KELUARGA BESAR yang... KEREN !


CENDOL memang selalu membuat warganya merasa keren, tetapi tau nggak, apa yang membuatku merasa keren di CENDOL ini? Hal ini juga yang membuatku tidak pikir dua kali untuk bergabung di grup CENDOL, yaitu salah satu aturannya NO ALAYERS DAN SINGKATANERS . Aturan ini nggak main-main, disebutkan dalam Bab 2 Undang -Undang CENDOL yang selengkapnya berbunyi demikian :

BAB 2
NO ALAYERS DAN SINGKATANERS
Ayat 1: Dilarang menggunakan bahasa alay. Seperti contoh berikut: k3L4s c3Nd01
Ayat 2: Dilarang untuk menyingkat kata yang tidak baku. Seperti contoh berikut: aq suka km bngt


CENDOL juga punya prajurit PPA yang lebih menegaskan undang-undang tersebut. Tugas mereka adalah memperingatkan warga CENDOL yang baik secara sengaja maupun tidak sengaja berbuat alay atau menyingkat kata. Aku pun pernah kena teguran di awal keikutsertaanku karena aku terbiasa menyingkat kata-kata.

CENDOL dengan aturan NO ALAYERS DAN SINGKATERS menurutku benar-benar keren. Aturan yang sederhana ini boleh jadi sebuah misi penyelamatan #bahasadankita. CENDOL membuktikan bahwa menjadi gaul dan keren itu tidak harus dengan alay. Buktinya, warga CENDOL yang notabene juga gaul-gaul lama-lama bisa membiasakan diri tanpa kata-kata alay dan singkatan. Bahkan, dalam benakku mereka akan berteriak seperti ini, "Ini CENDOL, Para Alay Ke Laut Aja Deh...!"


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun