Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan featured

Thailand, Tentang Agama-agama yang Hidup Harmonis

6 September 2019   09:00 Diperbarui: 23 Desember 2019   12:52 830 6
Thailand. Negeri 1000 Pagoda. Sebuah perumpamaan gelar yang disematkan untuk Thailand. Di Thailand, pagoda berada di mana-mana, amat mudah ditemui dan terlihat. Pemantik destinasi.

Keberadaan banyaknya pagoda di Thailand sejajar dengan tempat ibadah umat agama lainnya, seperti masjid -milik Islam dan gereja -kepunyaan Kristen. Pagoda sendiri merupakan rumah ibadah umat Budha di Thailand.

Sebab keberadaan pagoda yang berdiri selaras dan sejajar harmonis dengan masjid dan gereja, membuat Thailand sejak zaman dulu juga dikenal dunia sebagai bangsa toleran dan menghargai kemajemukan agama.

Sepertinya; cap Thailand sebagai bangsa yang mampu mengakomodir beragam agama akan selalu lekat. Di Thailand, pasti kerap juga ditemui banyak muslimah yang memakai jilbab untuk menutup auratnya. Sesuai ajaran Islam.

Muslimah-muslimah tersebut dengan tenang dan nyamannya beraktivitas seperti biasa. Seolah membantah bahwa ada gejolak diskiriminasi umat beragama tertentu oleh Kerajaan Thailand.

Di Pattani, Thailand Selatan, masjid menjadi rumah ibadah mayoritas. Dan semua bangunan tetap utuh, rapih, layak menjadi tempat ibadah. Anak-anak banyak yang belajar mengaji di masjid-masjid. Kesannya, tidak ada rasa khawatir.

Muslim dengan berbaju koko --begitu di Indonesia dikenal-- cukup banyak tampak berkerumun di masjid. Ada yang berbincang-bincang atau beraktivitas lainnya.

Masih di Pattani, nyatanya umat Islam di wilayah tersebut tidak bersikap fanatik "buta". Rasanya; umat Islam di wilayah Pattani tetap merasa 'Thailand adalah negara tercintanya'.

Ada beberapa masjid dapat ditemui di Pattani yang mengibarkan bendera kebangsaan Thailand. Ada juga rumah penduduk di Pattani yang memasang bendera bangsanya. Thailand tetap negara mereka.

Adzan sebagai penanda waktu tibanya sholat di Pattani juga tetap berkumandang syahdu dan indah. Terdengar jelas. Tidak disampaikan dengan pelan. Dapat dianggap, adzan dapat didengar oleh semua masyarakat.

Negeri 1000 Pagoda tetap jadi otentisitas julukan kepada Thailand yang telah mendunia. Sebagai juga penegasan bahwa Thailand adalah negeri dengan heterogen agama namun mampu hidup bersahabat dan saling toleran.

Ketika di Bangkok, jangan khawatir jika di sana sedang bulan suci Ramadhan akan sulit menemukan dan mencari kuliner pembatal puasa, lazimnya di Indonesia.

Menurut penuturan cerita orang di sana, banyak juga warga Bangkok yang menjajakan menu berbuka puasa. Tak ada larangan atau semacam diskiriminasi sebab memberikan pelayanan kepada umat Islam.

Bahkan -masih berdasarkan penjelasan masyarakat di Bangkok- masyarakat di sana amat antusias ketika mengetahui bahwa umat Islam di Thailand melakukan ritual puasa yang menahan haus, lapar dan hawa nafsu negatif hingga belasan jam. Mereka salut.

Thailand memang Negeri 1000 Pagoda. Sebab pagoda mampu berdiri saling menghormati dengan rumah ibadah agama lainnya. Tak ada diskriminasi. Tak ada saling menekan.

Di Thailand, Masjid Tong Son tetap dijaga kelestarian dan kelayakannya oleh keluarga kerajaan. Masjid Tong Son merupakan rumah ibadah umat Islam yang dibangun sekitar tahun 1800-an.

Keberadaan Masjid Tong Son tak jauh dari lokasi Kuil Wat Arun. Yang bisa disaksikan banyak Biksu sedang beribadah di sana. Melakukan ritual. Kerajaan Thailand bahkan kabarnya sering menaruh perhatian terhadap perbaikan bangunan Masjid Tong Son.

Saat ibadah umat Islam berlangsung, kembali kumandang adzan maupun suara Imam amat terdengar jelas. Imam Masjid Tong Son, yang kebetulan bertugas, tetap dapat memimpin sholat dan doa dengan kusyu. Kadang juga berceramah.

Agama-agama di Thailand selaras, mampu hidup berdampingan. Negeri 1000 Pagoda tetap indah untuk umat beragama apapun. Relasi keharmonisan dijaga sesuai ajaran Tuhan masing-masing.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun