Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Aroma Hujan

5 November 2014   07:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:36 8 0
Selasa malam ini, aroma hujan merajam hidungku-hidungmu.

Menghabisi bau kopimu, juga aroma cokelatku.

Lalu kita terbawa suasana.

Turut mengutuk dengki-dengki dari ribuan debu.

Tapi sejenak kita lupa,

Kalau sebenarnya kita sama-sama benci hujan.

Tapi tak untuk malam ini.

Karena pelukan hujan lebih hangat dari cangkir-cangkir kita.

(Ketika hujan di gedung E)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun