Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Tentang Sepi

9 Desember 2021   19:55 Diperbarui: 9 Desember 2021   19:58 54 2
Sebenar nya banyak yang ingin kutulis, banyak hal yang ingin aku utarakan tapi entah dari mana aku akan memulai. Akankah kah kisah ini akan berarti bagi orang yang membacanya? Akan kisah ini akan bisa dimengerti oleh orang yang membacanya atau mereka menganggap ini hanya sekedar dongeng belaka? Entahlah, Aku tak tau harus mulai dari mana, Air mata ini  terus mengalir dipipi. Menumpahkan semua yang tersimpan dan terpendam selama ini.

Akankah ada yang mengerti? Akan kah ada yang peduli? Aku tak tau, aku benar-benar tak tau harus apa.

Aku berada di keramaian, kiri kanan suara khalayak ramai yang sedang bercengkrama, suara motor yang berisik, suara  mobil yang melaju dengan cepatnya. Ya, ramai, sangaaat ramai. Tapi akankah istilah ramai itu ada pada keadaan aku yang seperti ini? Sendiri, senyap, dan juga sepi.

Kata orang benar-benar sakit menjadi dewasa. Ternyata itu bukan hanya kila-an. Ternyata benar, aku merasakan nya, aku benar-benar merasakannya.

Kesepian sudah menjadi pelengkap hari-hariku. Aku gk punya teman atau sekedar orang yang bisa mendengarkan kisahku. Aku butuh, sangat sekali butuh. Aku butuh telinga  yang bisa mendengarkan kisahku, aku butuh orang yang setidak nya bertanya "Bagaimana Hari ini, Kamu bahagia? Ada masalah apa? Sini cerita".

Hal sesederhana itu, bagiku adalah segalanya.  Didunia yang ramai ini, tetap saja sepi untuk orang seperti aku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun