Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma

Pengangguran Amal

12 Mei 2021   19:04 Diperbarui: 12 Mei 2021   19:20 232 1
Merasa terlewatkah? Bila pagi hari terdapat shalat dhuha. Bila malam hari terdapat shalat Tahajud. Bila setiap hari ada kesempatan puasa Daud. Bila setiap helaan nafas bisa berdzikir. Bila setiap sorotan mata dan pendengaran ada pelajaran berharga, namun tak didayagunakan, merasa ada yang terlewatkah?

Bila memasuki toilet menggunakan kaki kanan dan tidak berdoa. Bila makan dan minum menggunakan tangan kiri dan tidak berdoa. Bila memasuki masuk ke rumah belum bersiwak dan tak bersalam. Saat melewati perkuburan tak mengucapkan salam. Ada yang terlewatkah?

Bila setiap hari tak membaca Al-Qur'an. Bila setiap hari tak membaca Hadist. Bila setiap hari tidak membaca buku. Bila setiap hari tak pergi ke Masjid. Bila setiap hari tidak berinfaq. Ada yang terlewatkah?

Andai melihat yang luar biasa tak sempat mengucapkan Masya Allah. Andai memperoleh sesuatu tidak mengucapkan Alhamdulillah. Bila menaikkan jalan yang naik tidak mengucapkan Allahu Akbar. Ada yang terlewatkah? Banyak sekali kesempatan yang terlewatkan dalam hidup ini.

Bila berhadast kecil dan besar, sempatkah berwudhu kembali? Bila melewati jalan terdapat paku atau benda tajam, sempatkah menyingkirkannya? Bila tak sempat, betapa banyak peluang kebaikan yang diabaikan dan dibuang percuma. Medan amal datang setiap saat. Medan kesempatan hadir setiap detik. Namun mengapa terus terlewatkan? Dan tak merasa ada yang terlewatkan?

Terlewatkan dan terus membiarkannya. Tak merasa ada yang terlewatkan. Tak merasa ada medan amal dalam setiap kesempatan. Itulah pengangguran amal. Itulah pengangguran karya. Padahal iman itu ada 99 tingkatan. Namun mengapa satu pun tak bisa diraih?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun