Petani tidak hanya menyemai, menanam, dan menunggu panen. Petani yang baik akan berusaha supaya tanaman yang ia tanam tumbuh dan berkembang dengan baik. Hingga nanti bisa memanen hasil yang berkualitas dan melimpah.
Namun disadari atau tidak, petani hanya bersandar pada Tuhan setelah merawat, mengairi, memenuhi kebutuhan, dan memperhatikan tanamannya. Petani tak bisa menjamin panennya akan raya dan tak terserang hama.
Walau begitu, doa dan usahanya tak akan pernah terputus. Bekerja keras dengan keringat kadang juga dengan air mata.
Tak ubahnya seperti petani...
Guru tak hanya mentransfer ilmu, menanam ideologi yang sesuai syariat agama dan dasar negara, serta mendampingi peserta didik hingga nanti menamatkan pendidikan.
Guru yang baik berusaha menumbuhkan semangat belajar dan mengembangkan potensi anak didik, baik berupa kecerdasan maupun skill yang mereka miliki. Yang terpenting juga mengawal tumbuh kembang kebajikan dari hatinya hingga membentuk moral yang indah.
Besar bukan tanggung jawabnya?
Walau begitu, dengan senyum sahajanya, dengan rela hatinya senantiasa berinovasi, memotivasi, menginspirasi anak didik, menciptakan suasana belajar gembira.
Do'a nya selalu terangkai, usahanya jangan sampai lalai.
Namun disadari atau tidak, guru adalah penyambung mata rantai ilmu. Dari gurunya, kepadanya, dan generasi berikutnya. Hanya menyampaikan dengan ikhlas hati bersih tanpa pamrih.
Hanya Tuhan yang memahamkan pemahaman, bukan guru. Guru adalah teman setia anak didik dalam berprosesnya, penyemangat dan peminta kesuksesan anak didik kepada Tuhannya. bukan penjamin pintar dan kesuksesannya.
Bedanya,
Petani mempertahankan keberlanjutan pangan dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam,
Sedangkan,
Guru mempertahankan kualitas peradaban dengan membentuk Sumber Daya Manusia.
Thank you so much both of them
Terimakasih sudah membaca tulisan ini sampai akhir
Sekali lagi, Selamat Hari Guru Sedunia
Kamis, 5 Oktober 2023.
===================
