Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Rona Magenta yang Kita Baca

11 Juli 2021   16:30 Diperbarui: 11 Juli 2021   16:46 197 6
Dirimu, entah dari sisi mana lagi bisa kusentuh
Tiada lagi bisa kurasakan hangatnya nuansamu utuh
Seperti saat itu, saat di mana kita saling melampiaskan rindu
Saling melepas rasa yang telah bertumpuk menantikan temu
Kini asmara kita hanya seisi lamun yang teramat bisu
Jenuh mendamba-damba melirik jarum waktu
Seraya menghitung-hitung kilometer jarak yang jauh

Belum lama kita jadikan kilauan bintang sebagai rangkaian mimpi
Aku menyebutnya cita-cita, terang binarmu ketika kumenata sabda akan hal itu
Air matamu mengalir melewati manisnya pipi yang pernah kusentuh
Meski kasat kulihat haru perasaan milikmu 
Namun selalu bisa terbayangkan, dirimu menahan hasrat, berdebaran menanti tiba masa kita

Purnama yang pernah kutulis pada bait-bait puisi  
Datang kini menaungi apa yang sedang kaubaca 
Di atas kepalamu terlihat banyaknya cahaya damai
Melantunkan bisik untukku, untuk tak melunturkan terangmu saat bicara
Melafalkan lembut tutur kata, usaha fasih kuberhati-hati berkata

Di bawah lentera bulan opinimu selalu kubingkai
Disaksikan siluet awan biru di bawah terangnya malam
Kuhantar pinta kepada Rabb setelah bumi kuciumi di pukul tiga
Tersambung ke nuansa harumnya pesona langit magenta
Fajar, seolah melukis kerinduan yang belum kita menangkan


Created By:  Nahar
11 Juli, 2021
_______________________


#2_hari_tanpamu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun