Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Strategi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

3 Agustus 2020   21:27 Diperbarui: 3 Agustus 2020   21:29 34 1
Bandung -  Hampir semua pengusaha atau pedagang usaha kecil dan menengah sangat terpukul akibat pandemik virus corona (covid - 19), Namun ditengah pandemik ini,para pengusaha harus melakukan  berbagai strategi agar bisnisnya tetap berjalan.

Novianty , pemilik usaha makanan kekinian atau makanan olahan pasta. Novi ini kerap berjualan offline sangat merasa rugi sekali karena adanya pandemik ini sehingga omset nya pun turun drastis. yang biasanya penghasilan perbulan bisa membiayai biaya produksi dan biaya untuk kuliah.  " Sekarang terpaksa tutup dulu selama pandemik, karna usaha rekanan juga banyak memilih menutup sementara usahanya otomatis market online pun tersumbat . untuk sekarang ini strategi yang di pake paling ngepush bahan makan siap saji melalui media sosial atau teman-teman  terdekat" ulas pemuda berumur 20 tahun ini.

Dan menurut  Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO, Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia memberikan langkah-langkah mengantisipasi fenomena yang berdampak pada performa bisnis UKM. Satu hal yang menjadi pesan utama adalah dalam survival mode ini adalah memprioritaskan berjalannya cash flow bisnis dengan baik, dibandingkan dengan memikirkan profit.

"Pelaku usaha harus dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan kedepan. Perlu adanya perubahan proses bisnis sementara agar cash flow bisnis tetap positif," ujarnya, dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Senin (30/3/2020).

Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengulas kembali bisnis, kenali customer base dan kebutuhannya, permudah proses bisnis, klasifikasikan produk yang mudah dijual. Selain itu, segera lakukan digitalisasi produk usaha ke dalam katalog yang mudah dibagikan, perdalam stok barang, dan beri insentif kepada karyawan yang mampu memberikan performa baik dalam keadaan sulit seperti saat ini.

Menurutnya, ada beberapa langkah praktikal yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk menjaga cash flow bisnis tetap positif. Pertama, berfokus pada promosi untuk take-away delivery, karena permintaannya yang meningkat.

"Gunakan database pelanggan untuk selalu mengkomunikasikan promosi yang ada melalui e-mail, SMS, ataupun WhatsApp. Untuk kunjungan fisik, budayakan melakukan transaksi non-tunai dengan menggunakan debit atau digital payment," tuturnya.

Kedua, tingkatkan kepercayaan konsumen dengan memposisikan diri sebagai bisnis yang memperhatikan konsumen dan seluruh stakeholder bisnis terkait higienitas. Lindungi para karyawan dan konsumen dengan penggunaan masker, hand sanitizer, dan pentingnya untuk terus mengkomunikasikan kebersihan di lingkungan sekitar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun