Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Orang Cerdas yang Memakan Tempe, Orang Tolol yang Mengelola Kedele (Karikatur-73)

29 Juli 2012   01:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:29 608 5

Ingat Gus Dur diolok-olok dengan Pribahasa Jawa --- “Pagi ‘dele sore tempe !”. Gus Durtergelak-gelak dengan badan terguncang ala Jaya Suprana.

Terbelalak biji mata dan liang telinga menyaksikan penjelasan Pembantu Presiden RIBidang Ekonomi yang diwawancarai Metro TV (bersama Kepala Bulog) ……………….. : Krisis kedele, tempe tahu karena Pertumbuhan Ekonomi Indonesia……………”

Barangkali (?) maksudnya dia :

1.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia menimbulkan makin banyak Orang Miskin menjadi golongan yang berpendapatanlebih tinggi --- jadi masuk golongan pemakan tempe dan tahu.

2.Pertumbuhan Ekonomi makin banyak segala Manusia Indonesia menyukai Kedele, Tahu-Tempe.

3. Pertumbuhan Ekonomi mendorong Kedele menjadi input untuk Industri dari Investasi baru.

Ih, baikpendapat begituan dikaitkan dengan “Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” atau pun geger “Musim Kemarau Panjang USA” apalagi ada Udang di Balik Batu “Kartel Perdagangan Kedele Impor”.

Jalan pikiran aneh --- seolah-olah Pemerintah tidak cerdas mengelola Network Planning --- kalau memang ada pertumbuhan ekonomi dan kartel jahat.

Dikaitkan pula denganide baru pembentukkan …………….. Anak Badan Usaha “Perum BULOG”di bidang Pangan .Proyek apalagi ini ?

Ada kaitan dengan Pemilu 2014 dan ‘nafsu Syahwat melanggengkan Kekuasaan’ ta ? Pak Dahlan kepriben Je (Kroco ).

Masalah sederhana itu :

1.Sektor Pertanian tidak dikelola secara Cerdas dan Komprehensif, me-manage produktivitas dan Linkage semua sektor Produksi dan Konsumsi

2.Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan tidak inklusif dalam Paradigma Kebijakan Pemerintahan. Masalah Perekonomian --- permintaan dan penawaran, dan Sistem Distribusi dan Logistik tidak ada konektivitas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun