Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Presiden RI Susilo telah Gagal? [Polhankam – 10]

11 Juni 2011   03:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:38 203 0
[caption id="attachment_113510" align="aligncenter" width="300" caption="Ahoy, Rakyat dan Dia-dia Mengacung-acungkan Jari !."][/caption] Pidato Presiden RI Susilo dalam Presidential Lecture di depan Anak-anak muda Calon Pimpinan Nasional masa depan (Young Leaders), antara lain tentang Calon Pilpres 2014 --- ada yang menyimpulkannya, bahwa ia menyadari kegagalannya :

  1. Memenuhi Janji Kampanye, sehingga nyatanya Rakyat Pemilihnya terkecoh (Hasil Pooling).
  2. Janji-janjinya sebagai Presiden RI akan menghunus pedang (harusnya ditusukkan atau ditebaskan) terhadap Koruptor, nyatanya  hanya pepesan kosong. Karena Aparat Hukumnya lemah dan gagal melaksanakan tugas (ingat Amanat Reformasi 1998).
  3. Membina Partai Demokrat yang merupakan instrumen politik untuk demokratisasi di Indonesia --- ternyata Bendahara Umum Partai Demokrat terpaksa dipecat karena diduga kuat terlibat kasus Korupsi.  Kasus-kasus korupsi yang terungkap makin jelas Sistematik dan mengancam APBN; serta Ketahanan dan Kedaulatan NKRI.  Secara Budaya , Peradaban dan Geo Politik Internasional.
  4. Melakukan pengendalian terhadap APBN Kementerian dan Lembaga-lembaga Negara dalam melaksanakan Tugas & Kewajiban Konstitusionalnya. Mulai terungkap banyaknya kasus-kasus Korupsi yang harusnya dihukum --- tetapi Penegakkan Hukumnya gagal, lambat dan sirna --- kasus korupsi melahirkan derivatif korupsi baru lagi terus menerus menjadi pembudayaan.
  5. Melaksanakan Penegakan Hukum terhadap Kasus Bail-Out Bank Century yang telah diputuskan oleh Sidang Paripurna DPR-RI ---  Negara dan Rakyat perlu penyelesaian kasus korupsi itu --- karena menyangkut hari depan Ketatanegaraan dan Moral Pejabat--- baik secara hukum maupun politis.  Harusnya Visioner.
  6. Melaksanakan Direktif dan Instruktif di awal tahun 2011 serta Instruksinya mengenai Kasus Mafia Hukum dan Perpajakan --- pada hal itu menyangkut Tugas dan Kewajiban Konstitusional.  Perlu didengar kemajuan dan metode lebih lanjut.
  7. Bekerjasama dengan Legislatif untuk mengalokasikan dan mengendalikan APBN yang sesuai dengan Kebutuhan IPOLEKSOSBUD HANKAM --- terutama HANKAM, karena secara militer NKRI terlemah di Asean (Ingat pidato Presiden Megawati, bahwa Indonesia hanya kuat bertahan selama 3 hari) --- jangan-jangan saat ini kekuatan itu telah berkurang. Perlu tindakan Manajerial yang drastis di Kementerian Keuangan dan di Parlemen.
  8. Meningkatnya  ATHG, berupa : terorisme, banditisme, peredaran narkotika, peredaran jual -beli senjata, penyelundupan, pungli, anti kerukunan sosial  di dalam masyarakat, kapasitas infra-struktur dan logistik yang tidak rational, masalah pengelolaan Sumber Daya yang merugi --- Ketahanan Pangan, Ekonomi Energi Nasional, Keputusan Badan dan Forum Internasional yang mengikat dan memperlemah posisi Indonesia --- karena Indonesia tidak proaktif dan inovatif dalam time-frame, mutu Pendidikan Nasional bukan saja Link & Match dengan kebutuhan Budaya dan Ekonomi nasional, tetapi harus menjurus mengatasi kesenjangan dengan pihak luar, daya saing Indonesia yang sangat lemah, dll.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun