Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dua Pilihan

21 Mei 2011   22:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:22 148 3
Di bolak-baliknya amplop putih itu, di letakan kembali di atas meja di depan tempat duduknya, di pungut dan di tepuk-tepuk pada telapak kiri tangannya. Bingung dalam pilihan yang sulit untuk di tawar, antara iya dan tidak, namun keputusan harus di ambil saat itu juga. Medesah berat merasakan pahitnya dilema. Pekerjaan itu sangat berarti sebagai sumber satu-satunya tempat menyambut rizkiNya untuk menafkahi isteri dan anaknya, harus di tinggalkannya demi rasa cintanya pada isteri dan anaknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun