Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Seandainya Aku Menjadi Malam

24 November 2020   08:20 Diperbarui: 25 November 2020   17:00 356 36
tanpa alasan

Seandainya aku menjadi malam
aku ingin teriak dan berontak
kenapa selalu dipersalahkan?
atas hilangnya senja atas kegelapan yang menelan maya pada

tak sadarkah wahai para petualang
hadirku istirahatkan lelahmu mengarungi lautan juang
Lelapkanmu dalam tidur paling tenang
mimpikan bintang terang dalam genggaman

Karenaku, kau dapat berbincang dengan kesunyian
hadirkan kenangan di pucuk-pucuk kepala
kemudian keluar memenuhi ruang-ruang kosong dengan petuah dari perenungan masa yang terlewat percuma

karenaku, kau dapat rasakan betapa hangatnya selimut kasih sayang
hati kembali dari perjalanan meraih ingin yang tak pernah berhenti bagai semilir angin

aku yang semakin pekat
akan membawamu semakin dekat
pada binar fajar
tunggulah!
sebentar lagi gelapku memudar
maka, bukalah kedua matamu
lihatlah kehadiranku kembali hilang
dan temukanmu pada satu kesempatan

Ruji, 24 November 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun