Kau dengar gelak tawa itu?
Mengerikan sekaligus menjijikkan
Dari manakah asalnya?
Dari sampingmu? belakangmu? atau jangan-jangan dari dalam tubuhmu?
Mereka memang senang menggerogotimu
Tangan-tangan kotor itu
Bangsaku...
Kau terluka lagi?
Tidak cukupkah luka-luka lama ini?
Kau menangis?
Sampai kapan air mata itu cukup menangisi semua ini?
Atau kau sudah lelah?
Letih menjerit dan meronta
Bangsaku...
Kenapa kau hanya diam?
Aku tahu
Asa dan harapan itu hampir hilang
Tapi tidak berarti tiada, bukan?
Harapan itu senantiasa ada
Di sini, di hati ini
Bangsaku...
Aku, kami, dan kita
Dengan hati yang tergores luka
Rindu akan senyummu nan gagah perkasa
Akankah kami melihat itu lagi?
Esok atau lusa?
Salam cinta untukmu, bangsaku...