Santo merasa geram atas apa yang didengarnya. Di ruang tengah, ada Mak Ijah (ibunya) bersama barisan emak-emak arisan "Le Minho." Bukan nama arisan yang bikin Santo ngelus dada, melainkan tingkah laku mereka. Lihat saja, Mak Ijah dan delapan emak-emak lainnya tidak memakai masker dan saling mengobrol tanpa menjaga jarak. Santo hanya melihat dari celah-celah kamarnya. Santo berkali-kali teriak, "Mak, ingat virus corona itu nyata. Ati-ati!"
KEMBALI KE ARTIKEL