Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Pengalaman Memimpin Korporasi BUMN di Indonesia Timur (8)

17 Oktober 2021   16:54 Diperbarui: 17 Oktober 2021   17:28 342 4
Biro strategi adalah unit yang mengkoordinir penyusunan proposal. Sekaligus menjadi juru hubung Pelindo4 dengan Kantor Meneg, kementerian Keuangan dan DPR.

Saudara Kusmahadi sebagai kepala biro dan sdr Teguh asisten kabiro terkait sangat sibuk. Kerja keras dan cerdas demi sukses PMN 2 Triliun. Mengkompilasi bahan bahan yang ada, menampung aspirasi BOD dan juga melengkapi tindak lanjut koreksi dari Pemerintah dan Parlemen. Salut untuk kesungguhan kerja mereka berdua.

Dari 9 proyek penerima PMN, Kendari New Port adalah pelabuhan baru yang saat itu belum ada. Akan dibangun pelabuhan Bungkutoko kearah laut diluar rencana jembatan baru Teluk Kendari. Pelabuhan baru yang dinamakan Kendari New Port.

Sedangkan untuk 8 pelabuhan yang lain akan dibangun di lokasi eksisting, tidak memerlukan lagi master plan baru.

Untuk bisa mulai membangun Kendari baru, maka harus ada Master Plan pelabuhan yang disetujui kementerian Perhubungan. Sebelum Menteri Perhubungan menanda tangani Master Plan, harus ada pula rekomendasi persetujuan Gubernur Sulawesi Tenggara.

Mengingat PMN akan cair paling lambat akhir tahun 2015, untuk bisa membangun KNP (Kendari New Port) harus ada extra effort. Khususnya untuk penerbitan Master Plan.

Saya ingat sore itu, sekitar pukul 15.30 didampingi pak Susantono direktur Fasilitas & Peralatan serta staf kantor pusat dan cabang Kendari kami diterima Gubernur beserta jajaran di ruang rapat utama di kota Kendari.

Ekspose kurang lebih 40 menit tentang rencana pembangunan KNP. Dilanjutkan tanya jawab sampai pukul 17.15. Dan surprise, pukul 21.00 Gubernur Sulawesi Tenggara pak Nur Alam telah menanda tangani surat rekomendasi ke Menhub. Bahkan untuk mempercepat pembuatan master plan, pak Gub mengajak saya menghadap Menteri Perhubungan pak Ignasius Jonan.

Urusan master plan KNP nampaknya akan bergulir lancar, lega. Untuk mekanisme administrasi, Pelindo4 didampingi BPKP (Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan) SulSel menyusun tata kelola khusus terkait pengelolaan PMN, sebagaimana instruksi dari KemenKeu.

Master Plan dan tata kelola sudah running well, kini saatnya manggung pada sidang DPR di Senayan.

Bersama sekitar 15 BUMN yang lain, anggaran Rp 40 Triliun akan dikucurkan. Ini skim PMN baru yang sebelumnya langka terjadi. Koordinasi di DPR pun belum tertata. Sehingga belum jelas komisi mana yang harus menanganinya.

Jadilah pada minggu pertama itu, 15 BUMN tadi terpingpong rapat dengan Komisi XI, komisi Keuangan Negara. Kemudian ganti diundang komisi V, komisi perhubungan dan juga rapat dengan komisi VI yaitu komisi BUMN.

Terkadang para direksi BUMN itu harus berlama lama bersiap dan menunggu, komisi mana yang akan mengajak rapat. Duduk duduk berderet di lantai lorong antar ruangan. Makan nasi bungkus. Saat sholat rame rame berjamaah di Masjid yang megah di komplek gedung DPR MPR Senayan.

Nampaknya setelah rembugan internal DPR agar mekanisme pembahasan PMN terkoordinir dengan baik, akhirnya ditangani melalui satu pintu. Yakni dibahas oleh komisi BUMN.

Berminggu minggu proses itu berlangsung. Pembahasan bisa pagi, siang atau bahkan malam hari. Pada akhirnya sampai tahap final, one on one meeting. Pertemuan masing masing, setiap BUMN dengan seluruh anggota komisi VI.

Pelindo4 mendapat giliran pagi. BOD dan staf Pelindo4 telah siap di gedung Nusantara tempat sidang akan berlangsung before time. 

Air Condition yang dingin, ruangan luas tempat pembahasan berplafon amat tinggi membuat suasana terasa intimidatif. Salah satu teman direksi mengatakan, deg degan... jantungnya berdetak lebih cepat.

Tenang saja, saya mencoba membesarkan hati sendiri dan menenangkan teman teman. Kita siap di nol kan, tetapi tidak menjadi nol. Anggap saja setiap pertanyaan, sanggahan, kritikan bahkan kecaman sebagai pasir, kerikil, bata, besi, semen yang bisa kita pakai untuk membangun rumah Pelindo4 yang lebih baik.

Satu satu para anggota dewan berdatangan. Segar, mentereng dan berwibawa. Jajaran Pelindo4 hening agak tegang.

Ekspose dirut dimulai. Menyampaikan rencana efektivitas konektivitas laut Indonesia. Utamanya di wilayah tengah dan timur Nusantara. Ekspose diseling dengan interupsi, pertanyaan dan larangan untuk bicara berpanjang panjang. Usai ekspose dilanjutkan sesi tanya jawab. Ada 22 penanya dari anggota dewan. Dengan rata rata 3 pertanyaan dari setiap anggota dewan yang terhormat. Total sekitar 60 an pertanyaan. 8 pertanyaan diantaranya memerlukan data tambahan. Data mengenai laporan dan proyeksi produksi dan keuangan perusahaan. Untuk 10 tahun yang lalu dan estimasi 5 tahun ke depan.

Rapat yang cukup hangat tidak sampai panas itu berakhir baik saat tengah hari, waktu makan siang. Seluruh pertanyaan terjawab, ringkas to the point.

Sebagai penutup kami mohon dukungan DPR. Dengan menyampaikan 17 point tesis impak positif manfaat PMN 2 Triliun yang akan diperoleh Pelindo4, Stakeholders dan Negara sebagai berikut,

A. Impak kepada Pelindo4,

1. Percepatan peningkatan kapasitas terpasang pelabuhan.
2. Peningkatan produktivitas layanan.
3. Peningkatan leverage perusahaan.

B. Impak kepada Stakeholders,

1. Pelayanan jasa pelabuhan lebih cepat, Port stay menurun.
2. Kapal lebih besar.
3. Overall cost jasa pelabuhan menurun.
4. Traffic ke dan dari wilayah timur lebih besar.

C. Impak kepada Negara,
1. Mendorong tumbuhnya Industri industri baru di Indonesia Timur.
2. Bitung, Makassar dan Sorong menjadi Nasional hub port baru serta pelabuhan ekspor - impor di masa datang.
3. Mengurangi kepadatan pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
4. Menunjang program konektivitas laut Nasional (Tol Laut)
5. Mengurangi Biaya Logistik Nasional.
6. Tumbuhnya lapangan kerja baru.
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Timur.
8. Pajak Negara meningkat.
9. Menjaga disparitas harga barang tidak terlalu tinggi antara barat dan timur Indonesia.
10. Andil dalam menjaga kesatuan NKRI.

Minggu dan bulan berikutnya rapat PMN tidak berlanjut dan terselenggara lagi. Tinggal menunggu transferan 2 Triliun itu sampai di rekening khusus PMN Pelindo4. Paling lambat tanggal 31 desember 2015, tanggal terakhir cash outflow anggaran boleh mengucur.

Siang itu tanggal 1 Januari 2016, saya dan isteri tengah terapung apung di selat Malaka. Dalam pelayaran dari Thailand ke Singapore, HP bergetar. Teman dari Pelindo4 mengabarkan. Bahwa tadi malam pukul 24.00 tanggal 31 Desember 2015, PMN 2 Triliun telah good fund. Artinya dana itu telah masuk ke rekening Pelindo4.

Alhamdulillah, ternyata Terealisir juga. Walaupun saya sudah tidak lagi menjadi dirut sejak 1 September 2015, namun merasa ikut gembira. Karena meski sudah menjauh, hati tetap tertinggal.

Berharap semoga dana PMN yang dengan sungguh sungguh diperjuangkan itu membawa tambahan berkah dan manfaat bagi Pelindo4, komunitas bisnis serta masyarakat di kawasan timur Indonesia.

Kisah 7 Pendekar Samudera

Kisah 7 Pendekar Samudera (K7PS) adalah judul drama multi media kolosal yang dikreasi dan digelar oleh direksi dan staf Pelindo4.

Drama itu digelar bertepatan dengan ulang tahun Pelindo, dan sekaligus Family Day Pelindo4 di bulan desember 2013.

Drama ini mengisahkan berturut turut cuplikan cerita nyata yang terjadi di periode 7 pengurusan BOD. Yakni periode yang dikomandani masing masing oleh pak Frans Masengi, pak Sumardi, pak Prayitno, pak Djarwo, pak Alfred, pak Harry dan saya.

Dibilang kolosal, karena melibatkan pemeranan sekitar 100 orang internal Pelindo4. Panggung menghadirkan live music band kantor Marquida. Tata dan drama panggung dengan koreografi menarik, layar film menayangkan foto foto masa lalu Pelindo4. Drama juga dikreasi dengan melibatkan emosi para hadirin.

Pentas ini digelar dihadapkan para mantan pemimpin Pelindo4 yang lalu dan juga para Purnabhakti. Sebagai salah satu bentuk ekspresi penghargaan dan pengakuan jasa jasa mereka pada era kepemimpinan masing masing.

Beginilah drama heboh K7PS itu dipanggungkan.

   berlanjut

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun