Perangaiku yang bermuram durja
Maka, satu pintaku
Jangan terburu membuka suara
Memohonku menjelaskan pada dunia
Bila nanti kau lihat,
Sikapku tak lagi hangat
Maka, satu yang kumau
Jangan terburu memintaku
Bramah tamah layaknya sang putri
Bila suatu hari nanti,
Tak ada lagi senyum tersimpul
Ataupun renyahnya canda tawa
Jangan Tanyakan mengapa
Apalagi merayu memaksa
Bila suatu saat tak lagi kau temukan,
Setitik lagi kepercayaan
Jangan lagi kau tanyakan
Apalagi kau umpatkan
Sebagai sesama makhluk yang berhati
Duduklah merenung di tempat sunyi
Buka kembali setiap memori
Rasakan kemudian pikirkan
Adakah perangaimu yang pernah menyakitkan
Seberapa sering sikapmu mengecewakan
Adakah tawa yang kau patahkan
Seberapa sering tangis itu kau sebabkan
Jangan, jangan kau pernah lupa
Dalam setiap kenangan yang tercipta
Setiap jengkal rasa yang kau bina
Akan terngiang sepanjang masa
Yogyakarta, 12 Juni 2019