Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud Pilihan

Prof Djoko Saryono, Professor yang Loyal pada Anak Millenial

28 November 2020   03:33 Diperbarui: 28 November 2020   04:19 283 8


 Kisah ini saya tulis dengan gaya bahasa yang puitis, karena ini adalah kisah perjumpaan kata sifat dengan kata kerja, selamat menikmati.

Malam melintang membasmi bayang-bayang, matahari telah diganti bulan, langit dan bintang-bintang mulai menganyam keindahan, di dalam rumah mataku menatap jendela rumah yang terletak di atas kepala, sambil menunggu hari esok tiba. Karena esok adalah hari istimewa bagi kepala saya, karena ia akan dibuka sekaligus di bedah, untuk di isi ilmu yang luar biasa.

Yap betul sekali, esok adalah hari dimana Prof Djoko akan mengisi suatu kajian bedah buku tentang pandemi, hari yang amat kunanti, kapan lagi aku sebagai seorang produsen kata dapat bertemu dengan sosok penerjemah semesta. Malam itu kepala yang menjadi kediaman mata terus bercahaya, karena imajinasi ini terus memproduksi mimpi akan pertemuan esok hari, bertubi mimpi yang akan menjadi kenyataan bertubi-tubi, sampai akhirnya alam milik malam menyuruhku pulang menuju plosok palung yang dalam, palung sejuta pikiran.

Pagi tiba, ia menggosok batang ilalang di depan mata, menebar bayang-bayang hingga berhamburan di atap rumah, Saya siyap merajut peristiwa yang puncaknya setelah senja. Seperti biasa, setelah beribadah shubuh, diri ini melakukan sunnah seduh, dengan seperangkat alat ngopi yang tersedia, saya menyeduh mimpi kedalam gelas-gelas sepi yang akan menjadi kediaman kopi, rumah imajinasi dikala pagi.

Setelah melakukan sunnah, diri ini menjelma menjadi pena yang menulis kejadian-kejadian di sela-sela semesta, menjadikannya suatu tulisan yang diharap dapat mencerahkan manusia, juga menjadi warga tetap sosial media, lalu membuat status-status indah. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun