Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Duka yang Mendalam untuk Kapal Tangguh Indonesia

7 Mei 2021   21:32 Diperbarui: 7 Mei 2021   21:32 386 1
Duka datang lagi yang terjadi pada masa sulit pandemi diindonesia ,bagian-bagian dari tenggelamnya kapal nanggala-402 sampai saat ini belum sepenuhnya ditemukan ,Kapal nanggala-402 diduga tenggelam karena sudah melewat batas kedalaman yang telah ditentukan yaitu 700 hingga 850 meter.

Pada awalnya yang kita ketahui kapal nanggala yang hanya melakukan pelatihan menyelam ,namun siapa sangka bahwa itu merupakan hari terakhir kapal tersebut menyelam.Kejadian ini diasumsikan karena adanya faktor alam seperti arus air yang deras yang dapat menarik secara vertikal. Peristiwa ini dinamakan solitary wave , solitary wave adalah gelombang yang merambat tanpa evolusi temporal yang bergerak dengan kecepatan kelompok gelombang, solitary wave ini termasuk pada peningkatan air dan intentitas cahaya pada serat optik. Jika kejadian tersebut disebabkan oleh arus air maka itu merupakan kehendak alam yang tentunya tidak bisa kita salahkan.Selain itu kapal nanggala sudah diperkirakan cukup tua dan mungkin kelebihan muatan.Kejadian ini disadari setelah dilakukannya panggilan berulang kali kepada kapal  nanggala-402 namun tidak merespon panggilan tersebut yang akhirnya dilakukan pengamatan melalui udara, namun dilihat tumpahan minyak yang berada di perairan laut yang merupakan tempat tenggelamnya nanggala-402 tersebut , namun kapal selam nanggala memiliki batas oksigen hanya selama 72 jam.

Bantuan datang dari berbagai negara untuk mengangkat kapal nanggala telah dilakukan ,  namun sampai saat ini diketahui kapal nanggala terbagi menjadi 3 bagian  , hal ini dikarenakan retaknya kapal yang disebabkan karena tekanan air yang sangat kuat , dengan bukti bekas-bekas kapal yang berhasil ditemukan maka kita mengansumsikan bahwa kapal nanggala 402 telah usai menjalankan tugasnya dan 53 awak kapal sampe saat ini dinyatakan gugur.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun