Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Dua Kondisi Masa Lalu yang Luput Terbaca Secara Historis

24 Juli 2022   21:57 Diperbarui: 24 Juli 2022   22:16 110 1
Pertama, krisis moneter 98 yang melambungkan harga-harga barang, termasuk juga harga susu untuk balita, dimana kala itu konon kenaikannya berkali-kali lipat sehingga membuat jutaan anak Indonesia mengalami kekurangan asupan protein yang penting bagi perkembangan otak.

Akibatnya, Agak lelet dalam berpikir. Seharusnya, tingkat konsentrasi yang pas untuk balita adalah pada perbandingan 1/3 antara susu dan air hangat. Karena di hantam krismon, tingkat konsentrasi susu diturunkan biar hemat. Bahkan mencapai perbandingan 1/8 sampai 1/12.

Jadi, kalau seharusnya suatu penjelasan cukup dijelaskan sebentar dan langsung paham, sementara pada generasi krismon harus agak bersabar. Konsentrasi penjelasan terhadap hal-hal abstrak mungkin harus delapan kali ditingkatkan baru bisa paham.

Ditambah lagi dengan kurikulum pasca reformasi yang selalu berganti-ganti membuat sebagian organel otak pada bagian tertentu pada sebagian orang mengalami cacat permanen. Apabila pertanyaan yang agak analitik diajukan, mungkin efeknya bisa langsung muntah, gagal jantung, bahkan stroke.

Yang kedua, generasi Covid. Menurut hemat saya, yang paling terdampak adalah mereka yang baru memasuki kuliah jenjang semester pertama sewaktu lonceng pandemi diumumkan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun