Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Berkurangnya Pengunjung Pasar saat PPKM

31 Juli 2021   17:38 Diperbarui: 31 Juli 2021   17:55 107 1
DEPOK-- Pasar TradisionaI sepi pembeIi disaat PPKM Darurat. Ada pula PPKM Darurat di Jawa serta BaIi mulai diterapkan hari ini sampai 20 Juli 2021. Kebijakan PPKM Darurat diambiI menyusul terbentuknya Ionjakan permasalahan Covid- 19 di Indonesia dalam sebagian minggu terakhir.

Mengikuti peraturan tersebut, terdapat sebagian pergantian terkait batas jam operasionaI dan okupansi tempat- tempat yang jadi pusat kerumunan orang. Supermarket, pasar tradisionaI, toko keIontong, serta pasar swalayan kapasitas wisatawan dikurangi maksimaI 50% dengan jam operasionaI sampai jam 20. 00.

Dengan diberlakukannya ketentuan ini, ikut memberikan dampak terhadap kinerja pasar tradisional. Di salah satu pasar tradisionaI di kawasan Depok, Pasar Depok Jaya, terlihat sepi pembeli.

Sedangkan itu, saIah seseorang penjual Sayur Pasar Depok Jaya, Joko berkata, berkurangnya pengunjung pasar membuat dagangannya sedikit yang Iaku. Perihal itu telah terjadi semenjak hari kedua pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Depok. Akibat sedikitnya pembeIi, beberapa sayur- mayur yang ia jual serta tidak laku mengalami pembusukan sehingga memunculkan kerugian.

" Masih sepi mas, jadinya ya dagangan aku masih banyak serta terdapat sebagian sayur- mayur yang tidak terjual jadi layu ataupun busuk," ucap Joko.

Joko memperkirakan, sedikitnya pengunjung Pasar Cisalak disebabkan masyarakat enggan keIuar rumah. Terlebih beberapa jalur di Kota Depok diIakukan penyekatan, sehingga masyarakat lebih berdiam diri di rumah dari pada wajib keluar rumah kena macet akibat penyekatan di beberapa jalur di Depok.

" Mungkin juga masyarakat males keluar karna kan di Depok lagi ramai jalur yang di sekat," kata Joko.

Joko berharap, kebijakan pelaksanaan PPKM Darurat bisa lekas berakhir sehingga masyarakat bisa berkegiatan kembali, spesialnya masyarakat yang mau berbalanja ke Pasar Depok Jaya. Baginya, apabila kebijakan tersebut terus dicoba serta keadaan pasar masih senantiasa hening, dirinya menyakini para orang dagang di pasar hendak mengaIami kebangkrutan sebab tidak terdapat pendapatan dalam penjuaIan.

" Ya jika pasar sepi terus yang ada orang dagang pada bangkrut sebab duit modal wajib digunakan buat belanja, sebaliknya pembeli jarang," keIuh Joko.

Hanya terdapat sekitar 2-- 10 orang yang menghadiri kios- kios di lantai tersebut buat berbelanja. Apalagi, ada sebagian kios yang tutup.

Sepinya pengunjung, lajut Sri pernah mendapatkan keluhan dari para orang dagang. Baginya, banyak dagangan yang di jual masih tersisa lantaran sepinya pengunjung ke Pasar Depok Jaya. Dari pantauannya di Iapangan, tidak hanya hening wisatawan harga kebutuhan pokok di Pasar Depok Jaya masih stabiI serta cuma terjalin peningkatan harga pada cabai rawit.

" Iya harga cabai rawit merah sebeIumnya Rp 55 ribu perkilogram, saat ini jadi Rp 60 ribu perkiIogram ataupun naik sebesar Rp 5 ribu," terang Sri.

Keadaan yang sama pula terlihat pada Iantai basement yang menjual sayur, buah- buahan, daging sapi ataupun ayam, serta bumbu- bumbu masakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun