Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Bisakah Ramadan dan Lebaran tanpa Petasan?

21 Maret 2023   20:24 Diperbarui: 21 Maret 2023   20:28 116 6
Puasa akan tiba sebentar lagi, berbagai persiapan Ramadan 2023 sudah terlaksana jauh-jauh hari sebelumnya.

Ada yang sudah membeli bahan untuk menu berbuka selama beberapa hari ke depan untuk mengantisipasi kelangkaan.

Tidak jarang juga masjid-masjid sudah melakukan persiapan Ramadan 2023 seperti mempersiapkan materi kultum, menu berbuka, atau juga sudah kerja bakti.

Bahkan, ada yang sudah melakukan persiapan Ramadan 2023 dengan menabung untuk membeli kembang api dan petasan.

Biasanya, persiapan terakhir tadi dilakukan oleh anak-anak atau orang dewasa yang masih belum bisa menyadari sakralnya Ramadan, atau malah merasa senang dengan penderitaan orang.

Tradisi ini sudah mengakar selama bertahun-tahun, ada yang menganggapnya biasa, tetapi tidak sedikit juga ada yang sangat terganggu karena petasan.

Kepolisian sudah berupaya untuk menekan transaksi bahan peledak, seperti petasan dan kembang api karena bisa mengganggu ketertiban.

Namun, masih ada saja pedagang yang kucing-kucingan menjual petasan di berbagai tempat yang tidak terjamah aparat kepolisian.

Inilah yang menjadi alasan masih adanya bunyi petasan yang sering terdengar sepanjang bulan puasa.

Bukannya menciptakan ketenangan lingkungan, justru malah terbakar emosi gara-gara ada yang membakar petasan.

Seiring bertambahnya usia dan pengetahuan, definisi puasa semakin lebih luas dari hanya menahan lapar dan haus.

Selebihnya, puasa harus bisa menahan diri dari berbagai godaan, termasuk godaan memiliki petasan untuk meramaikan suasana yang malah mengganggu.

Menjaga perasaan orang lain di sekitarnya adalah salah satu bentuk amal ibadah sosial yang sayangnya tidak dimiliki oleh siapa pun yang menyalakan petasan sesuka hatinya.

Rasanya, puasa akan sia-sia dan hanya sekadar mendapatkan lapar dan haus karena tidak bisa menahan diri atau menjaga perasaan orang lain.

Penyakit berkedok tradisi ini sudah sejak lama terjadi, seolah dibiarkan begitu saja oleh masyarakat, ini sungguh disayangkan.

Pertanyaannya, bisakah Ramadan di tahun ini berjalan tanpa adanya transaksi atau kegiatan menyalakan petasan?

Mulailah dari diri sendiri untuk tidak pernah memiliki niat untuk membeli dan menyalakan petasan di bulan Ramadan nanti.

Larangan penjualan dan penggunaan petasan hanya akan menjadi aturan tak bertaji jika dari masyarakatnya sendiri enggan untuk mengubah diri.

Semakin dini untuk membentuk kebiasaan puasa tidak bermain petasan, semakin mudah dan cepat untuk menghentikan budaya petasan selama Ramadan yang sangat mengganggu ini.

Peran orang tua juga perlu untuk mengerem kebiasaan anak-anak mereka untuk bermain petasan dalam bulan suci tersebut.

Dengan membiasakan diri untuk tidak lagi memiliki petasan, seseorang akan terbangun kesadarannya untuk menjaga ketenangan lingkungan tempat tinggal selama Ramadan dan Idulfitri.

Seperti kata pepatah "Bisa karena biasa", masyarakat akan bisa berhenti untuk bermain petasan selama sebulan penuh, syukur-syukur apabila tidak ada petasan saat lebaran juga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun