Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kemalangan Anak Manusia

12 Desember 2020   14:02 Diperbarui: 12 Desember 2020   14:11 51 8
Diburu keheningan malam
angin berhembus mencekam
tanpa suara, sebatas gerak jari dan bibir,
ia menggigil

Sempoyongan
meneduh, dari ruko ke ruko
dari surau ke surau,
ia berdzikir

Dedaunan gugur
bebarengan dengan jatahnya
meratapi kenangan,
Ia mengucap salam

Sepi adalah kawan

Ia mengiba pada sepi
sendiri ia mengiba
namun wajah sepi berpaling,
mencampakkannya

Kini
ia terbaring sendiri
tak dikenang, tanpa harta, tak berharga
sebatas mewariskan
coretan sajak
di saku celana

Kematian, adalah kawan setia
yang peduli,
yang niscaya memeluknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun