Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Sajak Cinta Untukmu Bu

25 November 2020   20:51 Diperbarui: 25 November 2020   20:57 105 11

Ibu, aku mendengar tapak kaki daya juangmu

Dalam rahim kemuliaan, ditemani tali pusar dan jari mungilku

Memori melodi tembang Jawa mengayun syahdu

Mengantar nina boboku, lupakan tingkah lugu


Ibu,

Adalah engkau payung semesta

Adalah engkau bahtera surga

Adalah engkau embun dahaga

Adalah engkau mantel dinginnya asa

Adalah engkau cawan penghapus gundah

Adalah engkau sesempurnanya sosok

Adalah engkau penyair ulung,

Tak lewat nada, tak butuh rima, hanya indah suara


Kini ku di sepertiga jatah waktu kabanyakan orang

Dan nampaknya yang disebut "hidup" tak terasa hidup, Bu

Aku bimbang dan musam

Jikalau syairku tak pernah ku dendangkan

Di hadapan paras letihmu, di tulus dan lirih suaramu


Sebutlah aku buah hatimu, Bu

Secuil kalimat,

Menghempas semua pujian dan cacian yang datang di sepanjang waktuku


Ibu, 

Senandung petuahmu bergemah

Mendinginkan arogansiku

Menetes bak air wudhu

Menyejukkan rada dan sukmaku

Menepis pilu, penunjuk langkahku

Kala tiba waktu subuh

Jemari itu, menceritakan banting tulangmu, Bu


Ibu,

Jika esok masih kelabu

Bolehkah aku tetap menangis dalam pangkuanmu?

Layaknya masa kecil dulu


Soal masa depan,

Ku percaya pada rajutan doa yang kau untai tak kenal waktu, Bu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun