Peristiwa ini terjadi bukan karena polisi sengaja menembak mati ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang-Banten. Dugaan sementara, peluru itu nyasar daritarget yang empunya. Berdasarkan pengakuan dari yang menyaksikan, mulanya ada kejar kejaran antara polisi berpakaian preman dengan seseorang yang katanya tukang “begal” motor. Mengetahui ada kejadian kejar kejaran itu, Titinmencoba minggir dari pematang sawah. Tapi naas, saat terdengar suara letusan senjata api, Titinpun terkapar bersimbah darahdan menghembuskan nafas terahirnya.
Mengetahui ada yang terkapar tapi bukan sasaran tembaknya, si pelaku penembakan – yang di duga anggota polisi--, bukannya menolong, malah kabur meninggalkan Titin yang terkena pelurunya dengan mengendarai sepeda motor sang “begal” yang di tinggal lari.
Selang dua jam, datanglah dua orang polisi dari Polsek Panimbang dengan pakaian preman. Pak polisi inilah justru yang woro woro ke masyarakat bahwa ada ibu ibu yang kena tembak di sawah. Masyarakatpun gempar dan buru buru menyambangi lokasi, yang didapatkan ya jasad Titin yang besimbah darah.