Bagi kamu yang masih berstatus lajang, kerap pertanyaan seperti, "kamu kapan, nih?" bak teror yang menghantui, bikin tidak nyaman, hingga paling parah berujung depresi. Atau, karena didera kesibukan kerja sampai tidak sempat menyisihkan waktu bersosialisasi, bertahun-tahun menyandang status lajang, harus puas dengan "predikat penerima undangan berdedikasi". Mungkin saja dengan kepribadian tertutup, sangat pemilih, menjadi sandungan mengapa menemukan tambatan hati seperti menjelajahi hutan belantara. Owkay, perumpaan yang agak berlebihan, tapi mungkin saja, kan ?Â
KEMBALI KE ARTIKEL