Mohon tunggu...
Yani Anggraini
Yani Anggraini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - MizzYani Bukittinggi - Sumatera Barat

Penyuka kopi hitam pekat yang jatuh cinta pada untaian kata-kata. Twitter : Mizzyani_12 Instagram : Mizzyani_12 & Cerita_mizzyani

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cara Bijak Kencan On-line

18 Oktober 2020   13:14 Diperbarui: 18 Oktober 2020   13:21 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bagi kamu yang masih berstatus lajang, kerap pertanyaan seperti, "kamu kapan, nih?" bak teror yang menghantui, bikin tidak nyaman, hingga paling parah berujung depresi. Atau, karena didera kesibukan kerja sampai tidak sempat menyisihkan waktu bersosialisasi, bertahun-tahun menyandang status lajang, harus puas dengan "predikat penerima undangan berdedikasi". Mungkin saja dengan kepribadian tertutup, sangat pemilih, menjadi sandungan mengapa menemukan tambatan hati seperti menjelajahi hutan belantara. Owkay, perumpaan yang agak berlebihan, tapi mungkin saja, kan ? 

Di tengah maraknya perkembangan teknologi, segala hal menjadi mudah, akses informasi, tinggal klik, ketemu. Namun, tidak demikian halnya, dengan urusan menemukan tambatan hati. Tidak sekadar klik, kamu pun harus teliti, tidak gampang percaya, serta mawas diri selalu.

Nah, pasti kamu akrab dengan yang namanya aplikasi kencan on-line, semisal Tinder, Tantan, dan masih banyak deretan lainnya. Sudah pernah menggunakan atau buta sama sekali ? 

Saya termasuk yang tidak buta, namun juga bukan pengguna sepenuhnya. Hanya demi memenuhi rasa ingin tahu, saya penasaran serta dibekap tanya, kenapa salah seorang teman begitu getol dan nyaman menggunakan aplikasi ini. 

Kala itu, pilihan jatuh pada aplikasi Tantan, tanpa ekspektasi, hanya sekadar mau tahu seperti apakah bentuk aplikasi itu ? Seberapa menarikkah ? Seberapa serukah ? 

Setelah berhasil download melalui Google Playstore, saya pun mendaftarkan diri terlebih dahulu. Beberapa pilihan ditawarkan sebagai panduan seperti mau rentang umur berapa atau berdasarkan lokasi. Penggunaanya pun gampang, kamu cukup klik "Match" (saling suka satu sama lain), lantas dilanjutkan dengan obrolan intens, melalui chat. 

Berbekal pengalaman perdana dan sebentar itu, saya tidak melanjutkan, hanya sampai pada cukup tahu. Menurut saya, itu bukan sesuatu yang nyata, mereka asing, saya bahkan tidak akan bisa melacak dengan jelas seperti apa karakter aslinya. Lebih seru menebak-nebak thriller di drama Korea atau membaca novel karangan Dan Brown saja. 

Selain itu, yang menguatkan keputusan saya untuk tidak melanjutkan, karena maraknya tindakan kriminal disebabkan kencan on-line, sebutlah pemerkosaan, penipuan sampai berujung hilangnya nyawa. Tentu, pembunuhan sadis di Kalibata masih sangat membekas di ingatan. 

Buat para lajang, berusaha boleh, malah dianjurkan, hanya utamakan kewaspadaan. Jangan gampang terperdaya, belom sempat bertemu muka,tapi sudah sampai mengikat janji dan cukup dermawan menggelontorkan uang. Please ... Tahan dulu ... Kontrol diri !!! 

Yang namanya perihal hati tidak bisa sembarangan. Karena sakitnya minta ampun, bung !!!! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun