Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pendidikan Usia Dini

14 September 2012   02:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:29 947 21

Pendidikan Usia Dini: Antara Bermain dan Belajar

“Dari mana, Dik?” iseng-iseng saya bertanya kepada anak kecil yang saya temui di depan rumah. Anak kecil itu adalah anak salah satu keluarga muda yang menjadi tetangga saya.

“Pulang sekolah, Om” jawabnya ringan sambil berlari-lari mendekati saya.

“Ya ampun, masih kecil kok sudah sekolah. Sekolah di mana, Dik?”

“Saya sekolah di PAUD” adik kecil itu menjawab pertanyaanku dengan gaya khas anak kecil. Ada nada manja dan sekaligus keceriaan terpancar dari setiap gerakan anak kecil itu.

Inilah potret masyarakat. Pendidikan usia dini pun dipandang sebagai sebuah sekolah. Jadi terlintas sebuah pemikiran: apa arti sekolah? Menurut Wikipedia, sekolah bermakna waktu senggang atau waktu luang. Pada zamannya, sekolah menjadi sebuah kegiatan mengisi luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Berbagai kegiatan yang dilakukan adalah cara berhitung, cara membaca, mengenal budi pekerti dan estetika. Pendampingnya pun bukan sembarang orang, melainkan mereka yang sungguh ahli sehingga berbagai kegiatan itu hanyalah cara untuk sampai kepada perkembangan anak.

Faktanya sekolah telah mengalami penurunan makna. Sekolah telah direduksi menjadi sebuah angka atau nilai. Hal senada juga terjadi pada pendidikan usia dini. Artinya pendidikan usia dini dipandang sebagai tempat pendidikan sebelum masuk ke pendidikan dasar. Dengan kata lain, pendidikan usia dini mempersiapkan anak untuk masuk ke jenjang selanjutnya. Akibatnya ada tuntutan dari orang tua: selesai pendidikan usia dini, anak harus sudah bisa membaca dan menulis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun